Senin, 13 Juli 2020

Wali Paidi 16

Wali Paidi 16 versi 1

Lagi-lagi wali paidi tertidur, maklum karena seabrek aktifitas Khidmah di dalem disampingnya juga bersih2 pondok dan betul2 ia menikmati statusnya sebagai "kacung pondok". Kali ini Wali Paidi tertidur di serambi masjid pondok, setelah selesei menyapu halaman pondok, wali paidi pergi ke serambi masjid sebelah kiri dan menjalankan sholat dhuha, sehabis sholat dhuha inilah wali paidi tertidur dalam tidurnya wali paidi ini bermimpi melihat seorang pastor katolik disebuah gereja yg sangat besar, pastur itu terlihat membaca kitab injil

 " injil perjanjian lama ini isinya lebih sempurna " ucap pastor ini
 
wali paidi dalam mimpinya ini seakan melihat film ttg kehidupan singkat seorang pastor panutan semua orang katolik diseluruh dunia, terlihat oleh wali paidi pastor ini begitu serius membaca injil perjanjian lama, dalam beberapa hari pastor ini tidak keluar dari dalam kamar untuk membaca injil yg sangat menarik hatinya, di bab terakhir pastor ini membaca bakal datang nabi terakhir.
 
setelah membaca injil perjanjian lama, pastor ini sulit tidur, dia kepikiran ttg sosok nabi terakhir tsb. pastor ini yakin benar sosok nabi orang islam yakni nabi Muhammad mmg benar adanya, krn sosok nabi Muhammad mmg sesuai dg isi injil perjanjian lama yg dibacanya dan ketika pastor ini berkunjung ke mesir , pastor ini mengambil kesempatan untuk bertemu mufti2 mesir, bertanya mengenai agama islam, dia pingin mempelajari islam lebih dalam, dan salah satu mufti mesir menghadiahi pastor ini dg sebuah alquran
 
setelah acara kunjungan di mesir selesei, dia kembali ke vatikan dan mulai membaca lembar demi lembar isi alquran, pastor ini semakin kagum dg isi alquran yg dibacanya pastor ini setiap ada waktu luang dia selalu membaca alquran, setelah hatam dia mengulanginya lagi, tanpa disadarinya dia telah mendapatkan kenikmatan dlm membaca alquran, ketika dilain waktu pastor ini bertemu dg mufti mesir yg memberinya alquran, pastor ini berkata
 
" aku tidak akan bisa tidur sebelum membaca beberapa ayat dr alqur'an, terimakasih telah memberikan alquran yg begitu mengagumkan ini kepadaku..."

walaupun begitu pastor ini belum mau membaca syahadat walau hatinya sudah yakin mengenai kebenaran agama islam krn situasi dan kedudukannya tdk memungkinkan untuk melakukan hal itu. lalu wali paidi melihat dlm mimpinya pastor tersebut terbaring dlm keadaan sakit dan mendekati ajal ketika pastor ini melihat ada malaikat yg datang padanya, pastor ini bertanya

 " siapakah anda..."
 
" aku adalah izrail yg disuruh Allah untuk mencabut nyawamu hari ini.." jawab malaikat
 
" sungguh benar apa yg dikatakan didalam alquran mengenai hal ini.." jawab pastor

 ketika ruh pastor ini baru melewati jari2 kakinya pastor ini dg penuh keyakinan berkata

 " asyhadualla ilaha illallah....wa asyhadu anna muhammad rasulullah...."

dan seketika itu juga Allah mengangkat derajat pastor ini menjadi salah satu walinya para wali2 Allah diseluruh dunia banyak yg menyaksikan bahwa ruh pastor ini keluar menuju kehadirat Allah dan diberi kenikmatan disisinya, tidak menuju ke neraka .... para wali yg melihat hal ini saling bertakbir dan bertahmid memuji kebesaran Allah
 
lalu wali paidi terbangun dr mimpinya, setelah mengucapkan tahmid dan takbir wali paidi beranjak dr masjid pergi ke warung kopi belakang pondok, ketika wali
paidi baru saja duduk, wali paidi melihat berita di tv yg berada di pojok warung mengabarkan kalau PAUS JOHANES PAULUS II telah meninggal dunia......bersambung......yg belum ngopi.....disruput kopinya......he...he...he.....


Wali Paidi 16 versi 2

Wali Paidi 16 ,Wali Paidi duduk dengan tenang. Ia mengambil secangkir kopi yang ada di sampingnya. Dengan perlahan, dia melanjutkan menghisap rokok mastna wastulasta wa ruba’a (234, Dji Sam Soe)-nya. Santai, angin semilir menerpa wajahnya.
Setelah kebul rokoknya habis, Wali Paidi berada di atas menara Masjid Kudus, yakni masjid peninggalan Sayyid Jafar Shodiq bin Ustman Haji, Sunan Kudus. Wali Paidi membasahi mulutnya lagi dengan kopi seperti orang berkumur. Mulailah dia tawassulan.
Ketika Fatihah pertama dibaca, angin dengan sangat perlahan mulai berhenti. Khusyuk, Wali Paidi mulai membaca wirid-wirid khusus amalan thoriqoh yang dianutnya. Suasana jadi hening, seakan bumi dan seluruh hawanya berhenti. Syahdu.
Ketika itulah sifat asli Wali Paidi perlahan hilang berganti sifat mulia guru mursyidnya. Dan dengan perlahan sifat gurunya juga mulai hilang berganti sifat ilahiyyah. Di sini Wali Paidi merasakan ketenangan yang begitu luar biasa, seakan Wali Paidi berada di dalam lautan yang begtu luas.
Sirr Wali Paidi keluar dari tubuhnya, melayang-layang ke angkasa. Wali Paidi bisa melihat tubuhnya yang sedang duduk ditas menara. Sirr Wali Paidi terus melayang mengitari kota Kudus, dan mulai terdengarlah sebuah tangisan yang begitu menyayat hati.
Sirr Wali Paidi mengikuti dari mana asal suara itu. Sirr Wali Paidi turun mendekati keranjang sampah. Dari situlah asal suara tangisan suara itu berasal. Sirr Wali Paidi makin mendekat. Di lihatnya, yang menangis ternyata bukan manusia, tapi kulit semangka. Masyaallah.
“Mengapa kamu menangis?” tanya sirr Wali Paidi.
“Aku sedih, ketika aku tumbuh besar dan terasa manis, aku diambil oleh petani dan dijualnya. Aku begitu senang bisa membahagiakan para petani. Tapi ketika mau dimakan, aku ditinggalkan dan dibuang, hanya isinya yang dimakan. Aku merasa tidak ada manfaatnya,” jawab kulit semangka, bukan tenang malah menangis lagi. Dalam hati, Wali Paidi ingin memberinya rokok Samsu, “tapi, ah ini kan semangka, dari mana dia akan menghisap rokokku?” batinnya.

 
“Jangan bersedih, aku akan kembali lagi ke sini,” kata sirr Wali Paidi setelah gumam memberinya rokok pasti tidak akan berguna dan tentu ditolak si semangka. Cup cup kang Semangka!
Secepat kilat, sirr Wali Paidi kembali ke tubuhnya. Sehabis mengambil rokoknya Wali Paidi turun dari menara dan pergi ke tempat kulit semangka yang dilihat tadi. Ia masih ingat betul bahwa keranjang sampah itu berada di halaman sebuah masjid yang berada di tengah Kota Kudus.
Setelah sampai lokasi adik Semangka, Wali Paidi langsung menuju keranjang sampah itu, dan mulai mengais-sampah. Wali Paidi tersenyum serta sumringah ketika ia menemukan kulit semangka itu. Begitu lahapnya dia memakan kulit semangka itu. Orang-orang yang lagi tadarusan di dalam masjid heran melihat tingkahnya tentunya.
“Oh, ternyata orang gila tho,” bathin mereka. Wali Paidi dianggap gila oleh mereka.
Kulit semangka belum rampung dikunyah Wali Paidi, namun ia buru-buru pergi meninggalkan masjid. “Mungkin beginilah yang dialami oleh Imam al Ghazali yang pada waktu itu terkenal dengan tirakat doyan memakan kulit semangka yang dicarinya di keranjang-keranjang sampah,” Wali Paidi hanya membatin betapa Imam Ghazali sangat mengenal sirr nya


Rabu, 04 Oktober 2017

KETIKA SEORANG GUS KETIKUNG CINTA # KSGKC 21.10


Oleh Ma'arif Wibowo
Jalal = ngapunten sakderenge pak dhe.akal ku masih belum bisa menerima ini semua.bertahun tahun abah dulu mondok,kok sampai tidak ketahuan bahwa dia itu seorang gus?ini seperti sebuah sinetron saja?
Yai haidar ali = ha ha ha.bagus cilik bagus cilik.zaman dulu sama sekarang itu jauh sangat berbeda.kalau dulu,belum ada hp,belum ada sosial media.jadi tidak semua orang bisa tahu.beda dengan zaman sekarang.dengan adanya sosial media,orang bisa share kemana mana.ini lho gus ku,gus mu mana?bahkan hal yang tak dia miliki,dengan sosial media.dia bisa mengakuinya menjadi miliknya.
Jalal = memang sudah zamannya.peradaban manusia selalu berubah pak dhe.tetapi,setelah kejadian itu.apa akan merubah sikap abah selama ini?
Yai haidar ali = abah mu tetap seperti yang dulu bagus cilik.tidak gembagus atau gumede.karena,pada dirinya dia itu merasa bukan menyamar.
jalal = ( menundukkan wajah ).
yai haidar ali = abah mu merasa dirinya bukan orang yang mulya.sehingga tidak menuntut orang lain untuk memulyakannya.dia tidak berpura pura dengan menyamar seperti santri biasa.biar di kira tawadu' atau membuat orang lain kecelik.gus itu sebuah tanggung jawab atau kyai cilik yang harus jadi panutan.bukan sekedar gelar kehormatan yang siapapun wajib menghormatinya.
jalal = ( tersenyum).tadi katanya pak dhe abah juga cinta sama neng humaidah.tetapi,jika di lihat dari cerita pak dhe.kelihatannya abah itu cuek dengan neng humaidah.
Bagus cilik"suara yai haidar ali lebih berat dari sebelumnya.setelah menghela nafas panjang.romo yai haidar ali mulai bercerita.abah mu dulu pernah bilang sama pak dhe begini" aku harus hidup dengan kepura puraan mas.pura pura tidak cinta sama neng humaidah,pura pura tidak sayang sama neng humaidah.ini demi kebaikan bersama.aku belajar menepis rasa ku dan mengekang ke-egoisan cinta ku.aku hanya ingin melihat keluarga besar romo kyai idris ghozali bisa rukun dan tersenyum kembali dalam kebersamaan.
Kamu itu terlalu baik jadi orang '' balas romo yai haidar ali.'' mass,tidakkah sang pecinta selalu ingin melihat senyum di bibir orang yang di cintainya?jika kepimilikan adalah pemutlakan yang bisa membuat kita bahagia.lalu bagaimana dengan diri kita,yang semuanya sekedar titipan?Jika neng humaidah adalah jodoh ku.biarlah alloh menyatukan aku dengannya tanpa harus ada yang tersakiti.tetapi jika tidak,setidaknya aku pernah mencintai orang yang pantas untuk di cintai.dan aku tidak menyesal untuk itu.aku laksana kata yang di rangkai dengan huruf konsonan tanpa vocal.mungkin keberadaan ku bisa terlihat,tetapi diri ku tak pernah bisa terbaca.balas gus nan ali.
jalal = alloh karim.
yai haidar ali = itulah hidup bagus cilik.punya cerita tersendiri dalam setiap perjalanannya.
jalal = lalu,ceritanya bagaimana pak dhe kok abah bisa menikah sama ibuk?
yai haidar ali = ( tersenyum ).
jalal = ( ikut tersenyum ).
yai haidar ali = ceritanya lucu itu bagus cilik.setelah kakek mu datang menjenguk abah mu di pondok.ketika itu juga akan ada imtiham dan haflah ahirustsanah di pondoknya romo kyai idris.abah mu yang biasa ngisi acara tersebut setiap tahunnya, untuk tahun itu abah mu malah mau jadi tukang parkir saja.
jalal = ( tersenyum sambil menggeleng gelengkan kepalanya ).
yai haidar ali = tetapi mungkin itulah yang jadi awal keberkahan pertemuan ummi mu sama abah mu.
jalal = maksud ipun pak dhe?
yai haidar ali = begini ceritanya bagus cilik.ini pak dhe dapat cerita dari abah mu sama kakek mu.
*****
acara imtihan di pondoknya romo kyai idris ghozali sudah selesai.semua santri putra dan santri putri bahkan wali santri dan berbagai tamu undangan sungguh khusyuk mengikuti acara haflah ahirussanah.tetapi di area parkir,malah kang zidan sedang asyik ngobrol dengan teman santrinya kang irsyadul hanif.
irsyad = kang,kenapa nggak ikut ngisi acara kang?
gus nan ali = lagi pengen jadi juru parkir kang dul?
irsyad = kamu itu benar benar jempolan
gus nan ali = jempolan apanya kang dul?
irsyad = kamu nggak pernah terlihat godain santri putri.tetapi sekali ghodain,malah putrine mbah yai.
gus nan ali = dengkul mu.ha ha ha.
irsyad = ancen sing mbok cari itu yang masih tembean tembean seperti neng humaidah kok kang kang?
gus nan ali = ha ha ha...huuuusssss....jangan su'ul adab kaliyan putrinya mbah yai!
irsyad = mungkin neng e mbok gombali terus sampek klepek klepek.
gus nan ali = ha ha ha...
irsyad = terus sekarang ini,kamu sudah mulai banting setir atau penurunan level kang?
gus nan ali = allohu a'lam kang dul.lihat besok besok saja.
irsyad = apa kira kira ada enggak? santri putri di sini yang kamu taksir?murid mu khan cantik cantik.biasanya ustad itu nikah sama muridnya sendiri.
gus nan ali = ha ha ha....aku itu ngajar untuk membantu mbah yai.ora penderangan golek babonan.
irsyad = ha ha ha...wwwkkkk.
assalammu'alaikum pak ustad.tiba tiba datanglah dua orang santri putri menyapa kang irsyad dan kang zidan.wa'alaikumsalam warohmatulloh''jawab gus nan ali.ada apa iyach mbak?ini pak ustad,saya afifah dan ini teman saya mbak nisa'.saya mau mengantarkan mbak nisa' pulang pak ustad.mbak nisa'nya lagi masuk angin pak.
irsyad = lho,kamu cari panitia saja mbak.biar nanti di kasih obat.
afifah = tetapi mbak nisa'nya minta pulang pak ustad.
gus nan ali = ini khan sudah malam mbak.nanti saja yach pulangnya.ini ada wedang jahe,biar di minum mbaknya dulu.itu punya ku kok.belum tak minum sama sekali.
afifah = injih pak ustad,matur suwun sanget njih.hayo mbak nisa',di minum wedang jahenya!
setelah meminum wedang jahe,neng nisa'pun berucap
nisa' = pulang mbak fifah.
afifah = iyach mbak nisa'.sebentar lagi ya mbak.nanti kalau acaranya sudah selesai kita bareng sama mbak mbak yang lain.
gus nan ali = ya sudah,kalau mbak nisa'nya mau pulang.aku saja yang ngantar mbak?
afifah = apa pak ustad?
gus nan ali = maksudnya,kamu yang bonceng nanti aku yang awasi dari belakang.takutnya nanti di jalan ada kenapa kenapa.
afifah = injih pak ustad.
gus nan ali = ya sudah,kamu tadi naik kesini naik apa?
afifah = sepeda onthel pak ustad.itu sepeda mini yang warna hitam.depannya ada keranjangnya.
gus nan ali = yaa sudah.kamu tunggu dulu di sini.saya ambilkan dulu sepedanya.
afifah = injih pak ustad.
lalu,gus nan ali berjalan menuju area parkir.dia melihat sepeda onthel dengan keranjang warna hitam di depan terjepit di tengah.gus nan ali mengangkat sepeda onthel itu,memikulnya di pundaknya.berjalan dan menghampiri neng afifah.ini sepedanya mbak.sambil menurunkan sepeda dari pundaknya.
afifah = injih pak ustad.maaf sudah ngrepoti pak ustad.
gus nan ali = iya mbak,nggak apa apa.ya sudah ,kamu bonceng mbak nisa' dulu.nanti saya ikuti dari belakang.kang dul,titip parkiran dulu yo kang.
irsyad = aku kok oleh bagian nggak enak terus tho.
afifah = ( tersenyum) assalammu'alaikum pak ustad irsyad.
irsyad = wa'alaikum salam warohmatulloh
neng afifahpun berlalu dari tempat itu.diapun mulai mengayuh sepedanya perlahan lahan.setelah di rasa agak jauh,gus nan ali mengikutinya dari belakang.gus nan ali yang bersarung putih dan baju koko warna putih dengan kopyah hitam itu mulai mengayuh sepeda onthel perangnya mengikuti neng afifah dari belakang.tak seberapa lama merekapun menghilang di ke gelapan malam.kira kira setengah jam,gus nan ali kembali.kang irsyad terperangah melihat penampilan gus nan ali yang penuh lumpur di bajunya.
irsyad = ha ha ha... kamu itu habis nganterin orang atau habis diesel tho kang kang.
gus nan ali = iya begini ini,hadiah orang su'udhon kang.
irsyad = su'udhon?
zidan = iya kang,aku sangka santri putri itu tadi lagi janjian sama seseorang.santri putra mungkin.makanya tadi saya ikuti dari belakang.ternyata,dia memang beneran pulang ke rumah.pas kembali,aku genjot sepeda ini dengan cepat.lha kok pas di pertigaan jalan,sarungku tersangkut di gear.aku kesrimpet terus jatuh terjerembab di sawah yang mau di tanduri padi kang.
irsyad = ha ha ha...nyenyek tun tun.
gus nan ali = kok kelihatannya kamu puas banget lihat temannya jatuh tho kang dul?
irsyad = maaf kang...tetapi semoga kejadian ini bisa jadi washilah keberkahan.
gus nan ali = maksudnya?
irsyad = tadi ,pas jenengan nganterin kedua santri putri itu.tiba tiba lamunan ku seakan akan melihat cerita cinta nabiyulloh musa dengan putrinya nabi syu'aib.aku sangat yaqin,salah satu dari mereka insya alloh bakalan jadi istri mu.
gus nan ali = amin.
irsyad = ha ha ha....ternyata ngarep juga tho?
gus nan ali = dongane wong teraniaya itu ma'bulan mustajabah.
irsyad = ha ha ha...teraniaya cinta wkkkkkk.....
2 tahun sudah waktu berlalu,kang zidan juga sudah lama boyong dari pondok.sampai suatu malam.kang zidan atau gusnan ali di panggil oleh romo kyai hasyim ali.
yai hasyim = gus nan ali.
gus nan ali = dalem bah.
yai hasyim = kesini sebentar,abah mau bicara sama kamu.
duduk di dekat abahnya yang lagi duduk bersila di ruang tamunya yang beralaskan permadani warna merah.
gus nan ali = injih bah,ada apa bah?
yai hasyim = kamu sudah hampir 2 tahun boyong dari pondok.mas mu haidar ali juga sudah punya putra.terus kapan kamu ini mau nikah?
gus nan ali = ( tersenyum sambil menundukan wajah)
yai hasyim = dulu tak jodohin tidak mau.katanya mau nyari sendiri.kok sampai sekarang belum juga ngasih abah menantu?
gus nan ali = injih bah.maaf.
yai hasyim = ya sudah,besok habis shubuh kita berangkat, ikut abah menghadiri pesamuan agung.besok abah ada undangan pertemuan seluruh kyai kyai setanah jawa dan para mursyid dari thoriqoh muktabaroh seindonesia.kamu harus ikut.kamu yang sopirin.
gus nan ali = injih bah,nderek aken.
akhirnya,habis shubuh gus nan ali dan romo kyai hasyim berangkat dari pondoknya.menghadiri pasamuan agung poro ulama dan poro ahli thoriqoh di tempatnya ndoro habib.kira kira jam 9 an pagi.mereka sudah sampai di tempatnya shohibul beit,ndoro habib.
para kyai,para mursyid dan juga beberapa tamu undangan lainnya sudah mulai berdatangan.waktu itu awan hitam mulai menyelimuti.seakan akan pagi itu akan di guyur hujan.gus nan ali,berjalan di belakang ayahandanya.ketika mulai gerimis,tanpa sengaja dia melihat orang tua berkopyah haji sedang berdiri di bawah pohon.padahal,para tamu undangan semuanya berteduh di bawah terop biar tidak basah oleh rintikan air hujan.
yai hasyim ali memasuki rumah ndoro habib yang juga di ikuti oleh gus nan ali.ndoro habib langsung merangkul yai hasyim ali menyambut kedatangannya.gus nan ali langsung sungkem dan mencium tangan ndoro habib.setelah bersalaman,gus nan ali meminta izin untuk keluar sebentar.setelah keluar dari rumah ndoro habib,dia menuju orang tua yang berteduh di bawah pohon, dari gerimisan air hujan.dengan santun,gus nan alipun menyapa orang tua tadi.
gus nan ali = assalammu'alaikum .
...............= wa'alaikumsalam nak.
gus nan ali = nyuwun dalem sewu sak derenge.mbok bilih mboten dados aken penggalihipun kakek.dalem aturi masuk untuk berteduh kek.biar tidak kehujanan.
............= injih nak.di sini saja insya alloh tidak sampai basah kok nak.
gus nan ali = hayuk kek ,sebentar lagi malah makin deras hujannya.
....................= nggak apa apa kok nak.ngomong ngomong kamu pinaringan asmo sinten nak ?
gus nan ali = zidnan ali kek,kalau kakek sendiri asmo nipun sinten ?
......... = aku abdulloh jabbar.
gus nan ali = monggo kek.
......... = sebentar dulu tho nak.itu yang di undang adalah para alim ulama.terus,kamu itu kok bisa masuk ke situ.apa kamu juga dapat undangan dari ndoro habib ?
gus nan ali = mboten kek.saya sopirnya kyai hasyim.saya cuma mengantarkan beliau.hayo kek masuk.( mempersilahkan orang tua itu untuk berjalan duluan)
orang tua itupun berjalan memasuki rumah ndoro habib.baru beberapa langkah saja.beberapa para kyai dan para mursyid thoriqoh diam dan memandangi beliau.sampai,sebuah suara memecah kebisuan itu.assalammu'alaikum yai jabbar''ucap kyai hasyim ali menghampiri dan merangkul romo kyai abdulloh jabbar.dos pundi kabaripun calon besan?
gus nan ali = (besan? abah lak ngawur wae,belum belum sudah manggil calon besan)
yai jabbar = wa'alaikum salam.alhamdulillah sae ,berkat pandonga nipun panjenengan yai hasyim.
yai hasyim = mbok iya jangan begitu tho calon besan.
yai jabbar = besan? jangan bilang begitu yai hasyim.lamaran mu masih belum aku terima.
yai hasyim = sudah tho kyai.di trima saja lamaran aku.
yai jabbar = ooowwwhhhh entar dulu kyai.aku juga belum tahu putra kamu seperti apa?
yai hasyim = putra ku guanteng,pinter dan insya alloh bisa jadi menantu yang baik.
ketika gus nan ali lagi asyik mendengarkan pembicaraan kyai hasyim dan kyai abdulloh jabbar.tiba tiba pundaknya di tepuk oleh seseorang dari belakang .diapun menoleh,ketika menoleh di lihatlah sebuah senyuman menyapanya
gus nan ali = gus zamrozi baqir?
gus rozi = sama siapa gus?
gus nan ali = nderekne abah gus.terus jenengan kaliyan sinten niki?
gus rozi = sami gus.kulo nderekne abah njihan.
kyai"ucap gus rozi sambil menyalami dan mencium tangan romo kyai hasyim ali dan romo kyai abdulloh jabbar.
yai hasyim = kamu ini khan ?
gus rozi = injih kyai,dalem menantunya kyai idris ghozali.putra nipun kyai ahmadi baqir.
yai hasyim = allohurobbi...masya alloh...bagaimana kabar kyai idris gus?
gus rozi = lagi nandang gerah kyai.
gus nan ali = apa? romo kyai lagi sakit ( matanya menatap tajam ke arah gus rozi sambil tangannya mengepal dengan sangat erat ).
yai hasyim = sabar sabar gus .....(sambil mengelus elus pundak gus nan ali).
gus nan ali = nyuwun pangapunten sakderenge bah.mbok bilih di izinkan.aku mau menjenguk romo kyai dulu bah.
yai hasyim = apa kamu gak kecapekan nantinya.rumah kyai idris masih sangat jauh dari sini.sekitar kurang lebih masih 2 jam perjalanan.apa kamu yaqin?
gus nan ali = yaqin bah.pangestunipun ikang dalem suwun.
kyai hasyim tersenyum melihat putranya sambil mengelus pundak gus nan ali sembari berucap''hati hati njih nak.injih bah''jawab gus nan ali.setelah berpamitan,gus nan alipun keluar dan menaiki kendaraannya.menggebernya menerobos ruas ruas jalan.melesak lepas bagai anak panah yang terlepas dari gendawanya.kira kira 2 jam.dia sudah sampai di pondoknya romo kyai idris ghozali.gus nan ali langsung turun dan berjalan menuju rumah.
assalammu'alaikum''ucap gus nan ali.wa'alaikum salam''jawab seorang perempuan dari dalam rumah yang tak lain adalah ibu nyai idris ghozali.setelah berbincang bincang agak lama.gus nan alipun di suruh masuk untuk menjenguk keadaan romo kyai idris ghozali yang tergolek lemah di kamarnya.sedangkan di situ ada neng humaidah dan beberapa putri romo kyai idris ghozali.gus nan ali melihat keadaan romo kyai idris tergolek lemah tak berdaya.tak kuasa membendung kesedihannya.gus nan alipun sungkem sambil mencium tangan romo kyai.ini siapa injih?ucap kyai idris.
gus nan ali = dalem kang zidan kyai.
kyai idrispun membuka matanya.seulas senyumnya yang lemah menghias keriput keriput wajahnya yang mulai menua di makan usia.gus nan ali.
gus nan ali = injih kyai,wonten menopo kyai?
yai idris = aku ingin makan lontong kikil gus.
gus nan ali = injih kyai,dalem pados aken.
gus nan ali keluar dari kamar kyai idris.dia pergi untuk membeli lontong kikil.tak seberapa lama.kira kira setengah jam.gus nan ali sudah kembali dengan membawa satu bungkus lontong kikil.setelah di taruh di piring.neng humaidahpun berucap''biar humaidah saja yang suapin bah.kyai idris menggeleng gelengkan kepalanya.iya sudah,biar ibuk saja yang suapin kalau begitu bah''ucap bu nyai idris ghozali.tetapi,kyai idris juga menggelang gelengkan kepalanya.dengan sangat lirih,romo kyai idrispun berucap''gus nan ali.
gus nan ali = injih kyai,dalem ikang nyuapin.
gus nan ali pun menyuapi romo kyai idris sesuap demi sesuap.nyuwun sewu kyai,dalem bersihkan dulu" ucap gus nan ali sambil membersihkan dengan sangat lembut sisa sisa makanan di pinggiran mulut kyai idris yang tidak ikut tertelan.neng humaidah yang tak sanggup melihat itu semua.meminta izin keluar,diapun berlari menuju kamarnya.menghempaskan diri di atas ranjangnya.kang zidan atau gus nan ali atau siapapun kamu.tidakkah kamu melihat,betapa abah lebih menyayangi mu di banding aku.putrinya sendiri.betapa abah hanya mau makan dari tangan mu .betapa abah sangat mencintai mu.lalu,bagaimana dengan aku? bisakah aku tidak jatuh cinta sama kamu?bisakah aku tidak berharap untuk tidak memilih mu menjadi imam hidup ku?
sedangkan,di kamar romo kyai idris nampak kyai idris.sudah tertidur pulas.terlihat bu nyai keluar dari kamar dan di ikuti oleh gus nan ali.mereka berbincang bincang sebentar di ruang tamu.sampai akhirnya,gus nan ali berpamitan untuk sholat dzuhur terlebih dahulu.
ibu nyai idris ghozali berjalan menuju kamar neng humaidah.dengan perlahan bu nyaipun membuka kamar neng humaidah.perempuan tua itu menitikkan air mata saat melihat putrinya tengah menangis sesenggukan.bu nyai pun duduk di pinggiran ranjang,mengelus kepala putrinya sambil berucap.
bu nyai = maafkan ibuk humaidah.ibuk terlalu egois tanpa memperdulikan perasaan mu.maafkan ibuk nduk.
humaidah = ( masih menagis dengan memeluk bantal gulingnya dengan erat).
bu nyai = tadi ibu juga sudah meminta kang zidan untuk mencabut sumpah.tetapi dia juga tidak mau nduk.maafkan ibuk njih nduk?ibuk yang salah.
neng humaidahpun bangkit dari tidurnya dan memeluk ibundanya.ini sudah takdir buk.mungkin memang kang zidan tidak di takdirkan untuk ku.
sedangkan gus nan ali,yang sehabis sholat dzuhur.duduk duduk di teras depan rumah romo kyai.bukannya aku menolak mu neng humaidah.tetapi,ini adalah sumpah ku.aku tak ingin menjadi munafik dengan mengingkari apa yang pernah aku ucapkan.bukan kamu saja yang sakit.tetapi,aku juga merasakan sakitnya.mungkin kita cuma berjodoh sebagai kakak dan adik.tak seberapa lama.keluarlah bu nyai idris ghozali.
bu nyai = kok di luar tho gus?
gus nan ali = injih buk,lagi ngisis ini.
bu nyai = terus,habis ini jadi balik ke pasamuan agung?
gus nan ali = injih buk,insya alloh.
bu nyai = iya sudah , kamu hati hati di jalan.kalau capek.istirahat dulu.jangan terlalu di paksakan.
gus nan ali = injih buk.dalem minta tolong kalau ada apa apa cepat kasih kabar sama saya buk.gus rozi juga bisa telpon.gus rozi sudah tak kasih nomer telpon rumah kok buk.
bu nyai = maaf ya gus.sudah ngrepoti.
gus nan ali = injih buk.mboten nopo nopo kok buk.ya sudah,dalem pamit dulu.salam buat romo kyai lan keluarga sedoyone.
setelah berpamitan,gus nan alipun menggeber kendaraannya.ini adalah hal yang membuat ku dewasa akan cinta.bagaimana seharusnya bijak dalam menyikapi setiap permasalahan hidup.layukalifullohu nafsan illa wus'aha'pikirnya..ternyata senjakala telah merapat.menjemput purnama bulan dalam gelap malam bersatir sunyi.gus nan ali menepi dan mampir pada sebuah masjid untuk sholat ashar.setelah sholat ashar,diapun beristirahat sejenak untuk melepas lelah sambil menunggu magrib.baru,sehabis magrib diapun meluncur lagi ke tempat pasamuan agung yang jaraknya tidak begitu jauh dari masjid tersebut.
ternyata,abahnya sudah berada di pertigaan jalan bersama kyai abdulloh jabbar al maliki.gus nan ali berhenti,ketika hendak turun di cegah oleh kyai hasyim
yai hasyim = sudah ,nggak usah turun.kita langsung saja berangkat ke rumahnya kyai abdulloh jabbar.
gus nan ali = injih bah.
romo kyai hasyim ali dan romo kyai abdulloh jabbar membuka pintu.setelah beliau beliau ini duduk.yai hasyimpun menepuk pundak gus nan ali"tancap gas pak sopir.ha ha ha...injih nderek aken kyai" jawab gus nan ali.sekitar kurang lebih satu jam.rombongan itu sudah nyampek di rumah romo kyai abdulloh jabbar.bahkan kopi dan singkong goreng juga menyertai romantisme kedua kyai tersebut.tak ketinggalan neng nurifatul afifah beserta ibundanya juga berada di ruang tamu.
yai hasyim = bagaimana yai jabbar?
yai jabbar = bagaimana apanya?
yai hasyim = yang pernah saya bilang dulu.
yai jabbar = persyaratan jadi menantu ku tidak bisa di tawar kyai.minimal harus hafal al qur'an dan beberapa ratus hadits bukhori muslim beserta matannya.
bu nyai jabbar = mbok standartnya di turunkan tho bah.kasian anak kita nanti.bisa jadi perawan tua.abah sudah berapa puluh kali menolak lamaran.
gus nan ali hanya tertunduk.ini khan murid ku dulu.kejadian dimana sarungku keserimpet gear sepeda yang akhirnya aku jatuh di sawah" bathin gus nan ali.ternyata,neng afifahpun juga mengalami hal yang sama "ini khan pak ustad zidan.guru ku dulu.pangeran penyair dari gurun tak bernama.kok tiba tiba bisa datang kesini bersama kyai hasyim.sahabatnya abah.
yai jabbar = tetapi,persyaratan ku semua itu ada pengecualiannya kyai hasyim.
yai hasyim = apa itu kyai jabbar?
yai jabbar = akan aku berikan putri ku kepada dia yang sangat takdzim dan mencintai kyainya.juga sangat besar kecintaannya kepada alim ulama.karena dengan hal itu,dia telah membuka pintu gerbang ke-aliman untuk para cucu cucu ku kelak.aku merestuinya.tetapi semua itu sekarang aku serahkan sama putri ku.kira kira dia mau apa tidak?
neng nurifatul afifah hanya tertunduk dengan seulas senyum di bibirnya.tiba tiba yai hasyim menepuk pundak gus nan ali "hayo,bilang sesuatu sama calon istri mu.jangan sampai abah bilang sama dia.bahwa kamu telah melukis wajahnya pada sebuah kertas kecil,lalu engkau selipkan di dalam kitab ihya' mu.terus di bawah lukisan itu tertulis " neng nurifatul afifah,maukah engkau membangun ponpes tanfidzul qur'an bersama ku.mengajar ngaji tanpa di gaji.menjadi penyempurna agama ku dan menjadi penyambung tulang rusuk ku".apa abah harus cerita itu semua sama dia ?
gus nan ali = tidak perlu bah.
yai hasyim = kenapa memangnya?
gus nan ali = karena dia telah mendengar itu semua bah.
yai jabbar = ha ha ha...yai hasyim yai hasyim.
tak beberapa lama .menikahlah neng nurifatul afifah dengan gus nan ali.siapapun yang melihat akan dibuat iri olehnya.karena cinta selalu menemukan jalannya untuk berjodoh.mungkin itu sebuah takdir atau kita yang harus menjemput takdir yang lain.
terlihat setelah ijab qobul.neng afifah memeluk gus nan ali dengan erat .lalu,membisikkan sesuatu di telinganya.membuat gus nan ali tersenyum.sambil berucap"tadi diajeng billang apa sama kangmas?
Neng afifah = kang mas .apa cinta kang mas setinggi gunung himalaya.seluas samudera,apa sesuci embun berderai kala pagi?
Gus nan ali = tidak diajeng.
Neng afifah = kok bisa begitu kang mas?
gus nan ali = soalnya cinta kang mas sama diajeng cuma sedikit.
Neng afifah = ya sudah.kalau cintanya cuma sedikit.nanti malam kangmas nggak boleh nyangkul.
gus nan ali = lho,kok begitu diajeng?
neng afifah = khan cintanya cuma sedikit .
Gus nan ali = maksud kang mas."sedikit lebih besar dari segala sesuatu yang bisa diajeng bayangkan".
neng afifah = kang mas itu memang jago banget ngerayunya.
gus nan ali = wah,lampu hijau ini.berarti nanti malam nyangkulnya boleh nambah?
neng afifah = apa sih yg nggak buat kang mas .
Neng afifah pun semakin erat memeluk tubuh gus nan ali.serasa dia tidak ingin berpisah.serasa dia ingin menyatukan 2 tubuh 2 hati dalam 1 cinta.meski terdetik kata di hatinya,:"ya alloh,dulu aku tak terlalu menyanyanginya,dulu aku tak terlalu mengasihinya,dulu aku tak terlalu mencintainya.tetapi sekarang rasa kasih ku,rasa sayang ku,rasa cinta ku.telah melampaui batas kewajaran ya alloh.ya alloh sempurnakanlah rasa kasih kami,dengan rohman MU.sempurnakanlah rasa sayang kami,dengan rohim mu.sempurnakanlah rasa cinta kami,dengan ridho dan mahabbah MU.sehingga alunan melodi cinta kami,bisa engkau banggakan di hadapan para malaikat MU"
Biarlah waktu berlalu asal kemesraan tak akan pernah beku.biarlah cinta terlahir tanpa ada kata akhir.biarlah kasih sayang bersemi menghias melodrama cinta insani.
bersambung

Senin, 25 September 2017

KETIKA SEORANG GUS KETIKUNG # 21.09

Sebelumnya aku ucapkan selamat tahun baru 1439 hijriah.semoga di tahun ini kita bisa jadi insan yang lebih baik dari sebelumnya.
amin
al fatihah
KSGKC 21.09
Oleh Ma'arif Wibowo
Yai haidar ali = ya sudah,kalian lanjutin makannya.abah mau kebelakang dulu sebentar.
gus jalal menganggukan kepalanya.hiasan senyumnya menjawab sapaan yai haidar ali.lalu,berlalulah romo yai haidar ali meninggalkan ruang tamu itu.gus jalal melanjutkan makannya.setiap suapan demi suapan di mulutnya mengantarkan pikirannya menuju dimensi kenangannya bersama nila nihayah.cita rasa,kehambaran hatinya,mencipta beribu extase cinta yang telah dia coba redam dalam gejolak kehidupannya.sampai pada suapan terakhirnya,kenangan itu tetap hangat menyapa.
Selesai makan,gus meneguk air putih itu.lalu menyeruput kopi hitam itu.rasa pahit itu berpadu dengan rasa pahit di hatinya.pikirannya menerawang jauh,pikirannya ingati kenangan lama bersama nila nihayah.bercampur dengan rasa penasaran akan tentang kisah cinta abahnya zidnan ali dengan neng humaidah.sampai sebuah tepukan tangan di bahunya membuyarkan lamunannya.guuuss'' sapa neng nadia.
jalal = dalem ndoro.
nadia = kok malah ngelamun tho?
jala = (tersenyum)
lalu,gus jalal mengambil rokok dari dalam sakunya.mengambil sebatang lalu menyulutnya.di hisaplah rokok itu perlahan lahan.
nadia = mbok nggak usah ngerokok tho gus!
jalal = apa nay?
nadia = nay?
jalal = ( waduh,ketahuan niki )
nadia = nay itu siapa gus?
jalal = hmmmm...apanya yang nay ndoro?
nadia = nggak,tadi aku dengar panjenengan bilang nay.nay itu siapa?
jalal = nad maksudnya.mungkin kamu salah dengar ndoro.
nadia = ehem ehem..orang aku jelas jelas dengarnya nay kok.
jalal = ( tersenyum ).
nadia = ab ( ingin berteriak,tetapi mulutnya di bungkam oleh gus jalal)
jalal = sssssttttt,jangan teriak teriak ndoro.
nadia = salahnya nggak mau cerita .
jalal = (tersenyum)
nadia = ya sudah kalau guse nggak mau cerita.tetapi mbok berhenti ngrokok tho gus.
jalal = injih ndoro.nanti suatu saat aku berhenti ngrokok kok ndoro.
nadia = kapan?
jalal = iya nanti,kalau rokoknya udah habis.
nadia = iiiikkkkhhhhh,jenengan niku.
nadia,suara mengagetkan gus jalal dan neng nadia fauziah.
nadia = dalem bah.
yai haidar ali = kalau habis makan cepat di beresin tho!
nadia = injih bah.
berlalulah neng nadia sambil membawa gelas dan piring yang telah kosong.gus jalalpun,buru buru mau mematikan rokoknya.tetapi,di cegah oleh romo yai haidar ali.
yai haidar ali = mbok ngak usah di matikan tho gus.eman, masih panjang.
jalal = hmmmm...maaf pak dhe. nggak enak sama pak dhe,khan hari ini pak dhe lagi puasa.
yai haidar ali = ha ha ha...owalah bagus cilik bagus cilik.
jalal = (tersenyum)
yai haidar ali = sudah terusin ngrokoknya saja bagus cilik.pak dhe nggak apa apa kok bagus cilik!
gus jalalpun meyeruput kopi lagi.sedotan demi sedotan sebatang rokok itu menimbulkan sebuah irama desahan tersendiri.detik demi detik kebisuan menghampiri.hanya kepulan asap menyaksikan melodi perjalanan kehidupan manusia.mungkin termarjinalkan,dari rasa cinta dan kekangenan yang tak tersampai.sampai,suara yai haidar ali memecah kebisuan itu.
yai haidar ali = abah mu itu ganteng.ketawadhu'annya,kelimpadtannya,ketulusan senyumnya.ketinggian adabnya.sering membuat yang lain terpukau.terutama perempuan.makanya,tidak mengherankan kalau dia terkenal di kalangan santri putri.
jalal = (tersenyum)
yai haidar ali = huuuuffffttttt(menghela nafas panjang).tetapi,itu semua malah menjadi sebuah ujian tersendiri untuk abah mu.saat bu nyai idris ghozali menemukan surat cinta neng humaidah untuk abah mu,zidnan ali.menyebabkan abah mu keluar dari komplek ndalem.
jalal = lho,kok malah abah yang di keluarkan dari ndalem tho pak dhe?
yai haidar ali = ceritanya panjang bagus cilik.tetapi,abah mu mengalah dengan keluar dari ndalem.demi menjaga nama baik romo yai idris ghozali.dia rela,meski di cap orang yang tak tahu diri dan di anggap di keluarkan dari ndalem karena kekurang ajarannya.
jalal = hah (mlongo).
yai haidar ali = ceritanya begini bagus cilik.suatu pagi,bu nyai idris ghozali bersih bersih kamar neng humaidah.waktu itu,neng humaidah masih sekolah.ketika bu nyai menemukan sebuah surat dengan amplop warna merah jambu.di bawah bantal neng humaidah.itu adalah surat cinta untuk abah mu gus.kira kira bunyi surat itu
assalammu'alaikum .
bismillahirrohmanirrohim
teruntuk kang zidan.
Kang,maafkan humai kang.aku telah berusaha menekan rasa ku tetapi aku tak mampu.aku berusaha berlari dari kenyataan,tetapi rasa itu semakin menghujam dalam.ku coba tepis,ku coba tak menghiraukan.tetapi,sketsa wajah mu semakin kuat menghias di dinding hati ku.humai harus bagaimana tho kang? tolong humai kang.
Kang zidan,mungkin engkau akan mentertawakan aku.mengejek ku atau menghina ku.tetapi itu tak akan merubah semuanya.bahwa engkau telah merubah sudut pandang ku akan kehidupan ini.engkau yang santun penuh kelembutan,lucu,dewasa dan bijak dalam menyikapi setiap permasalahan.membuat aku selalu menyebut nama mu dalam setiap lantunan do'a do'a ku kang.jujur,aku berharap engkaulah yang akan menjadi imam ku.mengajari anak anak kita kelak,kidung agung kemuhammadan.sajak cinta para ambiya' dan romantika cinta para muhibbin 'arifin.
Aku harus bagaimana?aku bingung kang.banyak hal yang ingin aku tulis untuk mu.banyak hal yang ingin aku ceritakan kepada mu.tetapi aksara demi aksara ini tak mampu mewakili tentang apa yang aku rasa.aku hanya bisa berharap,engkau mau menjadi sulaiman ku.saat balqis ini tersesat akan jalannya.aku berharap ,engkau mau menjadi muhammad ku.saat aisyah ini masih lugu dalam memahami kehidupannya.aku berharap,engkau mau menjadi aly ku.saat fatimah ini ingin selalu bercengkerama dengan cinta dan ilmu.aku berharap dan selalu berharap.karena itu adalah batasan manusia ku.
dari
humaidah
wassalammu'alaikum
jalal = (menatap tajam ke arah romo yai haidar ali) kok pak dhe bisa tahu isi surat itu?
yai hai dar ali = ooowwwhhhh,itu surat di kasihkan beberapa tahun kemudian oleh neng humaidah.setelah abah mu menikah dengan ummi mu,nurifatul afifah.
jala = ( aku bisa merasakan apa yang engkau rasakan bah.bahkan,rasa sakit mu itu juga menyesakkan dada ku ).
yai haidar ali = akhirnya,suatu hari abah mu di panggil oleh romo yai idris ghozali.
***
yai idris = kang,maaf sebelumnya kang.
zidan = lho,ada apa tho kyai? kok tiba tiba minta maaf?
yai idris = mungkin engkau sudah mendengar tentang humaidah.
zidan = injih kyai.tetapi nyuwun dalem sewu sak derenge.saestu kulo mboten gadah maksud nopo nopo dumateng keluarga meniko kyai.
yai idris = iya kang,saya tahu.sebenarnya kalau saya itu juga ridho jika engkau bisa menjadi bagian keluarga ini.tetapi,pamannya humaidah.kakak ipar ku cuma mau kalau keponakannya menikah dengan seorang gus.untuk menjaga nasab.ibunya humaidah juga maunya seperti itu.
zidan = injih kyai.dalem ngerti kok kyai.
yai idris = aku bingung kang.karena pamannya humaidah juga telah mencarikan calon untuk humaidah.dia seorang putro kyai,namanya aliyyudin ahmad baidhowi atau biasa di panggil gus dhowi.padahal humaidah juga masih kelas 2 aliyah.
zidan = (tertunduk tanpa jawab).
yai idris = huuuuffffttttt ( menghela nafas panjang )
*****
jalal = lho,khan abah tinggal bilang saja ke romo yai idris ghozali.bahwa abah adalah putra dari mbah yai muhammad hasyim ali atau cucunya romo yai abdulloh ali al haj.
yai haidar ali = masalahnya tak semudah itu bagus cilik.pak dhe dulu juga menyarankan seperti itu.tetapi abah mu,tetap keras kepala.dia tak mau menjual nama besar keluarganya, hanya untuk mendapatkan sepercik keindahan dunia.
jalal = terus,sikap abah bagaimana pak dhe?
yai haidar ali = abah mu matur sama romo yai idris ghozali.
****
zidan = nyuwun dalem sewu kyai.biar tidak semakin luas fitnah yang berkembang di sini.demi keutuhan keluarga di sini.biar saya saja yang keluar dari ndalem kyai.
yai idris ghozali = lho,aku nggak ngusir sampeyan dari ndalem kang.
zidan = injih kyai.dalem ngertos.tetapi ini buat kebaikan semuanya kyai.terutama teruntuk neng humaidah.dia masih terlalu polos dalam mengenal cinta.biar dengan kejadian ini.neng humaidah bisa lebih dewasa lagi dalam menyikapi kehidupan ini kyai.
yai idris ghozali = lho,kok malah rumit begini tho kang.kamu tetap di ndalem saja.biar nanti saya yang ngomong sama ibunya dan pamannya humaidah.
****
jalal = lho fitnah apa tho pak dhe?
yai haidar ali = iya banyak santri yang istilahnya menyalahkan sikap neng humaidah.di anggap sebagai perempuan murahan,karena telah jatuh cinta sama santrinya abahnya sendiri.
jalal = bukankah itu manusiawi tho pak dhe.sama seperti sayidatina fatimatuz zahro jatuh cinta sama sayidina aly karomallohu wajhah.atau kisah cinta putri nabi syu'aib yang cinta sama nabiyulloh musa 'alaihissalam.
yai haidar ali = pak dhe juga enggak begitu tahu tentang detailnya bagaimana bagus cilik.
jalal = terus abah bilang apalagi pak dhe?
yai haidar ali = abah mu bilang
****
zidan = mboten usah kyai.dalem nggak mau membuat bu nyai sakit hati.apa yang sudah di berikan keluarga ini sudah sangat besar.aku tak mungkin bisa membalasnya kyai.demi kebaikan dan keutuhan keluarga ini.demi alloh,aku nggak akan menikahi neng humaidah.ini janji ku.
yai haidar ali = astaghfirulloh hal 'adhim.istighfar kang.hati hati kalau ngomong.
zidan = astaghfirullohal 'adhim ...maafkan kelancangan saya kyai.saya cuma enggak mau kyai bertengkar terus dengan bu nyai.gara gara kyai sering belain saya.
yai idris = aku nggak menyalahkan mu kang.karena kamu memang tidak salah dalam hal ini.tetapi,jika itu sudah menjadi keputusan mu.aku nggak bisa mencegahnya. ketahuilah,bahwa kamu adalah santri ku.dan aku benar benar ridho engkau menjadi santri ku.aku cuma bisa mendo'akan.semoga kelak kamu ngunduh kamulyan.benar benar menjadi orang yang di mulyakan alloh beserta anak keturunan mu.
zidan = amin..matur nuwun sanget kyai(mencium tangan romo kyai idris ghozali).
***
jalal = terus,apa setelah kejadian itu.apa tidak ada yang tahu kalau abah itu putranya mbah yai hasyim ali?
yai haidar ali = setelah setahun lamanya.abah mu juga sudah mau boyong.barulah kakek mu datang mengunjungi abah mu bersama ndoro habib.
jalal = lho,berarti selama mondok.kakek nggak pernah jenguk abah di pondok?
yai haidar ali = (menggeleng gelengkan kepala)
jalal = lho kok,kenapa pak dhe?
yai haidar ali = itu permintaan abah mu bagus cilik.
jalal = ( ya alloh bah bah).
yai haidar ali = ketika mau boyong.barulah kakek mu mengunjungi abah mu bersama ndoro habib.waktu itu,kakek mu sering di ajak ikut ngisi pengajian oleh ndoro habib.jadi sekalian mampir di pondoknya romo yai idris ghozali kalau tempat pengajiannya tidak jauh dari situ.
****
ndoro habib = assalammu'alaikum yai idris.
yai idris = wa'alaikum salam warohmatulloh.
yai idrispun merangkul ndoro habib.
ndoro habib = pondok mu tetap tidak berubah setelah sekian tahun lamanya yai idris.
yai idris = ha ha ha....ya begini ini gubugnya orang faqir bib.
ndoro habib = mbok iya jangan begitu.
yai idris = injih bib,bagaimana kabar keluarga panjenengan bib?
ndoro habib = alhamdulillah baik semuanya yai idris.
yai idris = niki wau kiyambakan njih bib?
ndoro habib = ooowwwhhh...ini tadi bersama yai hasyim.
yai idris = yai hasyim sinten kyai ?
ndoro habib = itu lho,cucunya romo yai husein ma'ruf al haj.masih ada hubungan saudara sama abah saya.
yai hasyim = assalammu'alaikum
wa'alaikum salam kyai..jawab kyai idris.ketika kyai idris hendak merangkul yai hasyim.dengan buru buru romo kyai hasyim malah menyalami lalu mencium tangan kyai idris.
yai idris = allohu akbar....jangan begitu kyai( yg langsung mengangkat tangannya yang masih bersalaman dengan tangan yai hasyim.lalu,romo kyai idris mencium tangan romo kyai hasyim ali ).
ndoro habib = hayo masuk ...aku sudah tidak sabar minum kopi sama kangen dengan sambel terongnya )
yai idris = injih monggo ndoro habib ....
lalu,ketiga kyai itupun masuk rumah.tak ketinggalan sopirnya ndoro habib juga ikut serta.sesampai di dalam rumah.yai idris pun mempersilahkan para tamunya untuk duduk.setelah itu,yai idris berpamitan untuk pergi belakang sebentar.mencari menantunya.di dapatinya menantunya sedang membaca kitab di depan kolam ikan di belakang rumahnya.
yai idris = zamrozi baqir.
gus rozi = injih bah.
yai idris = tolong panggilkan kang zidan sekarang juga.suruh bikin kopi sama masak sambel terong buat tamu agung.
gus rozi = memangnya siapa yang datang bah?
yai idris = itu,ndoro habib sama saudaranya romo yai hasyim ali.
gus rozi = bagaimana kalau yang masak saya saja bah?
yai idris = ndoro habib itu sukanya masakan sama buatan kopinya kang zidan.jangan sampai beliau kecewa zamrozi.
gus rozi = injih bah.pangapuntene sanget.
lalu masuklahlah romo kyai idris ke dalam rumahnya.ngobrollah beliau bertiga ini.kadang candaan juga menyertainya.sesekali,ndoro habib cerita tentang hal hal yang lucu yang pernah di alaminya.atau sesekali bercerita tentang masa lalu.sampai,suatu waktu suara yai hasyim membuat semuanya diam untuk menyimak kata kata romo kyai hasyim.
yai hasyim = maaf sebelumnya kyai idris.kalau di izinkan,saya mau meminta salah satu santri ne panjenengan kyai.
yai idris = di sini santri ratusan kyai.jangankan satu,sepuluhpun aku kasih kyai.
yai hasyim = mboten kyai.satu saja sudah cukup.
yai idris = nopo ajenge dipun pundut jadi menantu tho yai hasyim?
yai hasyim = ( tersenyum )
assalammu'alaikum.suara gus zamrozi baqir yang datang sambil membawa kopi, yang di ikuti oleh kang zidan yang membawa nasi serta membawa sambel terong dalam sebuah wadah.kalu,gus zamrozi baqirpun setelah meletakkan kopi.langsung menyalami ndoro habib dan romo yai hasyim ali.tetapi tidak dengan kang zidan.beliau setelah meletakkan nampan langsung menyalami dan mencium tangan romo kyai idris.lalu duduk di dekat romo yai idris,dengan duduk seperti tahiyat awal sambil menundukkan wajahnya.
ndoro habib = aku heran sama santri mu yang satu ini yai idris (menunjuk ke arah kang zidan ).
yai idris = memangnya kenapa bib?
ndoro habib = kok serasa enggan berjabat tangan dengan ku yi.padahal aku kesini sudah beberapa kali.
zidan = ( tersenyum sambil menoleh ke arah romo yai idris ghozali )
yai idris = ( tersenyum sambil menganggukan kepalanya)
lalu,kang zidanpun bangkit dan sungkem sambil mencium tangan ndoro habib.
zidan = maafkan saya ndoro habib.
ndoro habib = jadi,untuk bersalaman dengan ku saja,kamu harus meminta izin gurumu tho kang kang.
kang zidan pun bangkit.sambil tersenyum .lalu dia pun bangkit dan sungkem serta mencium tangan romo kyai hasyim.kyai hasyim,mengelus elus kepala kang zidan yang terbungkus kopyah.lalu,yai hasyim menoleh ke arah yai idris.lalu,yai hasyimpun berucap
yai hasyim = santri yang ini saja yang aku minta kyai.
yai idris = apa kira kira kang zidannya mau tho yai hasyim?
yai hasyimpun masih mengelus elus kepala kang zidan.dengan perlahan,yai hasyimpun berucap
yai hasyim = apakah kamu mau meneruskan perjuangan abah mu ini gus nan ali?
gus rozi = apa ? gus nan ali?
yai idris = gus nan ali?
bersambung