Senin, 25 September 2017

KETIKA SEORANG GUS KETIKUNG # 21.09

Sebelumnya aku ucapkan selamat tahun baru 1439 hijriah.semoga di tahun ini kita bisa jadi insan yang lebih baik dari sebelumnya.
amin
al fatihah
KSGKC 21.09
Oleh Ma'arif Wibowo
Yai haidar ali = ya sudah,kalian lanjutin makannya.abah mau kebelakang dulu sebentar.
gus jalal menganggukan kepalanya.hiasan senyumnya menjawab sapaan yai haidar ali.lalu,berlalulah romo yai haidar ali meninggalkan ruang tamu itu.gus jalal melanjutkan makannya.setiap suapan demi suapan di mulutnya mengantarkan pikirannya menuju dimensi kenangannya bersama nila nihayah.cita rasa,kehambaran hatinya,mencipta beribu extase cinta yang telah dia coba redam dalam gejolak kehidupannya.sampai pada suapan terakhirnya,kenangan itu tetap hangat menyapa.
Selesai makan,gus meneguk air putih itu.lalu menyeruput kopi hitam itu.rasa pahit itu berpadu dengan rasa pahit di hatinya.pikirannya menerawang jauh,pikirannya ingati kenangan lama bersama nila nihayah.bercampur dengan rasa penasaran akan tentang kisah cinta abahnya zidnan ali dengan neng humaidah.sampai sebuah tepukan tangan di bahunya membuyarkan lamunannya.guuuss'' sapa neng nadia.
jalal = dalem ndoro.
nadia = kok malah ngelamun tho?
jala = (tersenyum)
lalu,gus jalal mengambil rokok dari dalam sakunya.mengambil sebatang lalu menyulutnya.di hisaplah rokok itu perlahan lahan.
nadia = mbok nggak usah ngerokok tho gus!
jalal = apa nay?
nadia = nay?
jalal = ( waduh,ketahuan niki )
nadia = nay itu siapa gus?
jalal = hmmmm...apanya yang nay ndoro?
nadia = nggak,tadi aku dengar panjenengan bilang nay.nay itu siapa?
jalal = nad maksudnya.mungkin kamu salah dengar ndoro.
nadia = ehem ehem..orang aku jelas jelas dengarnya nay kok.
jalal = ( tersenyum ).
nadia = ab ( ingin berteriak,tetapi mulutnya di bungkam oleh gus jalal)
jalal = sssssttttt,jangan teriak teriak ndoro.
nadia = salahnya nggak mau cerita .
jalal = (tersenyum)
nadia = ya sudah kalau guse nggak mau cerita.tetapi mbok berhenti ngrokok tho gus.
jalal = injih ndoro.nanti suatu saat aku berhenti ngrokok kok ndoro.
nadia = kapan?
jalal = iya nanti,kalau rokoknya udah habis.
nadia = iiiikkkkhhhhh,jenengan niku.
nadia,suara mengagetkan gus jalal dan neng nadia fauziah.
nadia = dalem bah.
yai haidar ali = kalau habis makan cepat di beresin tho!
nadia = injih bah.
berlalulah neng nadia sambil membawa gelas dan piring yang telah kosong.gus jalalpun,buru buru mau mematikan rokoknya.tetapi,di cegah oleh romo yai haidar ali.
yai haidar ali = mbok ngak usah di matikan tho gus.eman, masih panjang.
jalal = hmmmm...maaf pak dhe. nggak enak sama pak dhe,khan hari ini pak dhe lagi puasa.
yai haidar ali = ha ha ha...owalah bagus cilik bagus cilik.
jalal = (tersenyum)
yai haidar ali = sudah terusin ngrokoknya saja bagus cilik.pak dhe nggak apa apa kok bagus cilik!
gus jalalpun meyeruput kopi lagi.sedotan demi sedotan sebatang rokok itu menimbulkan sebuah irama desahan tersendiri.detik demi detik kebisuan menghampiri.hanya kepulan asap menyaksikan melodi perjalanan kehidupan manusia.mungkin termarjinalkan,dari rasa cinta dan kekangenan yang tak tersampai.sampai,suara yai haidar ali memecah kebisuan itu.
yai haidar ali = abah mu itu ganteng.ketawadhu'annya,kelimpadtannya,ketulusan senyumnya.ketinggian adabnya.sering membuat yang lain terpukau.terutama perempuan.makanya,tidak mengherankan kalau dia terkenal di kalangan santri putri.
jalal = (tersenyum)
yai haidar ali = huuuuffffttttt(menghela nafas panjang).tetapi,itu semua malah menjadi sebuah ujian tersendiri untuk abah mu.saat bu nyai idris ghozali menemukan surat cinta neng humaidah untuk abah mu,zidnan ali.menyebabkan abah mu keluar dari komplek ndalem.
jalal = lho,kok malah abah yang di keluarkan dari ndalem tho pak dhe?
yai haidar ali = ceritanya panjang bagus cilik.tetapi,abah mu mengalah dengan keluar dari ndalem.demi menjaga nama baik romo yai idris ghozali.dia rela,meski di cap orang yang tak tahu diri dan di anggap di keluarkan dari ndalem karena kekurang ajarannya.
jalal = hah (mlongo).
yai haidar ali = ceritanya begini bagus cilik.suatu pagi,bu nyai idris ghozali bersih bersih kamar neng humaidah.waktu itu,neng humaidah masih sekolah.ketika bu nyai menemukan sebuah surat dengan amplop warna merah jambu.di bawah bantal neng humaidah.itu adalah surat cinta untuk abah mu gus.kira kira bunyi surat itu
assalammu'alaikum .
bismillahirrohmanirrohim
teruntuk kang zidan.
Kang,maafkan humai kang.aku telah berusaha menekan rasa ku tetapi aku tak mampu.aku berusaha berlari dari kenyataan,tetapi rasa itu semakin menghujam dalam.ku coba tepis,ku coba tak menghiraukan.tetapi,sketsa wajah mu semakin kuat menghias di dinding hati ku.humai harus bagaimana tho kang? tolong humai kang.
Kang zidan,mungkin engkau akan mentertawakan aku.mengejek ku atau menghina ku.tetapi itu tak akan merubah semuanya.bahwa engkau telah merubah sudut pandang ku akan kehidupan ini.engkau yang santun penuh kelembutan,lucu,dewasa dan bijak dalam menyikapi setiap permasalahan.membuat aku selalu menyebut nama mu dalam setiap lantunan do'a do'a ku kang.jujur,aku berharap engkaulah yang akan menjadi imam ku.mengajari anak anak kita kelak,kidung agung kemuhammadan.sajak cinta para ambiya' dan romantika cinta para muhibbin 'arifin.
Aku harus bagaimana?aku bingung kang.banyak hal yang ingin aku tulis untuk mu.banyak hal yang ingin aku ceritakan kepada mu.tetapi aksara demi aksara ini tak mampu mewakili tentang apa yang aku rasa.aku hanya bisa berharap,engkau mau menjadi sulaiman ku.saat balqis ini tersesat akan jalannya.aku berharap ,engkau mau menjadi muhammad ku.saat aisyah ini masih lugu dalam memahami kehidupannya.aku berharap,engkau mau menjadi aly ku.saat fatimah ini ingin selalu bercengkerama dengan cinta dan ilmu.aku berharap dan selalu berharap.karena itu adalah batasan manusia ku.
dari
humaidah
wassalammu'alaikum
jalal = (menatap tajam ke arah romo yai haidar ali) kok pak dhe bisa tahu isi surat itu?
yai hai dar ali = ooowwwhhhh,itu surat di kasihkan beberapa tahun kemudian oleh neng humaidah.setelah abah mu menikah dengan ummi mu,nurifatul afifah.
jala = ( aku bisa merasakan apa yang engkau rasakan bah.bahkan,rasa sakit mu itu juga menyesakkan dada ku ).
yai haidar ali = akhirnya,suatu hari abah mu di panggil oleh romo yai idris ghozali.
***
yai idris = kang,maaf sebelumnya kang.
zidan = lho,ada apa tho kyai? kok tiba tiba minta maaf?
yai idris = mungkin engkau sudah mendengar tentang humaidah.
zidan = injih kyai.tetapi nyuwun dalem sewu sak derenge.saestu kulo mboten gadah maksud nopo nopo dumateng keluarga meniko kyai.
yai idris = iya kang,saya tahu.sebenarnya kalau saya itu juga ridho jika engkau bisa menjadi bagian keluarga ini.tetapi,pamannya humaidah.kakak ipar ku cuma mau kalau keponakannya menikah dengan seorang gus.untuk menjaga nasab.ibunya humaidah juga maunya seperti itu.
zidan = injih kyai.dalem ngerti kok kyai.
yai idris = aku bingung kang.karena pamannya humaidah juga telah mencarikan calon untuk humaidah.dia seorang putro kyai,namanya aliyyudin ahmad baidhowi atau biasa di panggil gus dhowi.padahal humaidah juga masih kelas 2 aliyah.
zidan = (tertunduk tanpa jawab).
yai idris = huuuuffffttttt ( menghela nafas panjang )
*****
jalal = lho,khan abah tinggal bilang saja ke romo yai idris ghozali.bahwa abah adalah putra dari mbah yai muhammad hasyim ali atau cucunya romo yai abdulloh ali al haj.
yai haidar ali = masalahnya tak semudah itu bagus cilik.pak dhe dulu juga menyarankan seperti itu.tetapi abah mu,tetap keras kepala.dia tak mau menjual nama besar keluarganya, hanya untuk mendapatkan sepercik keindahan dunia.
jalal = terus,sikap abah bagaimana pak dhe?
yai haidar ali = abah mu matur sama romo yai idris ghozali.
****
zidan = nyuwun dalem sewu kyai.biar tidak semakin luas fitnah yang berkembang di sini.demi keutuhan keluarga di sini.biar saya saja yang keluar dari ndalem kyai.
yai idris ghozali = lho,aku nggak ngusir sampeyan dari ndalem kang.
zidan = injih kyai.dalem ngertos.tetapi ini buat kebaikan semuanya kyai.terutama teruntuk neng humaidah.dia masih terlalu polos dalam mengenal cinta.biar dengan kejadian ini.neng humaidah bisa lebih dewasa lagi dalam menyikapi kehidupan ini kyai.
yai idris ghozali = lho,kok malah rumit begini tho kang.kamu tetap di ndalem saja.biar nanti saya yang ngomong sama ibunya dan pamannya humaidah.
****
jalal = lho fitnah apa tho pak dhe?
yai haidar ali = iya banyak santri yang istilahnya menyalahkan sikap neng humaidah.di anggap sebagai perempuan murahan,karena telah jatuh cinta sama santrinya abahnya sendiri.
jalal = bukankah itu manusiawi tho pak dhe.sama seperti sayidatina fatimatuz zahro jatuh cinta sama sayidina aly karomallohu wajhah.atau kisah cinta putri nabi syu'aib yang cinta sama nabiyulloh musa 'alaihissalam.
yai haidar ali = pak dhe juga enggak begitu tahu tentang detailnya bagaimana bagus cilik.
jalal = terus abah bilang apalagi pak dhe?
yai haidar ali = abah mu bilang
****
zidan = mboten usah kyai.dalem nggak mau membuat bu nyai sakit hati.apa yang sudah di berikan keluarga ini sudah sangat besar.aku tak mungkin bisa membalasnya kyai.demi kebaikan dan keutuhan keluarga ini.demi alloh,aku nggak akan menikahi neng humaidah.ini janji ku.
yai haidar ali = astaghfirulloh hal 'adhim.istighfar kang.hati hati kalau ngomong.
zidan = astaghfirullohal 'adhim ...maafkan kelancangan saya kyai.saya cuma enggak mau kyai bertengkar terus dengan bu nyai.gara gara kyai sering belain saya.
yai idris = aku nggak menyalahkan mu kang.karena kamu memang tidak salah dalam hal ini.tetapi,jika itu sudah menjadi keputusan mu.aku nggak bisa mencegahnya. ketahuilah,bahwa kamu adalah santri ku.dan aku benar benar ridho engkau menjadi santri ku.aku cuma bisa mendo'akan.semoga kelak kamu ngunduh kamulyan.benar benar menjadi orang yang di mulyakan alloh beserta anak keturunan mu.
zidan = amin..matur nuwun sanget kyai(mencium tangan romo kyai idris ghozali).
***
jalal = terus,apa setelah kejadian itu.apa tidak ada yang tahu kalau abah itu putranya mbah yai hasyim ali?
yai haidar ali = setelah setahun lamanya.abah mu juga sudah mau boyong.barulah kakek mu datang mengunjungi abah mu bersama ndoro habib.
jalal = lho,berarti selama mondok.kakek nggak pernah jenguk abah di pondok?
yai haidar ali = (menggeleng gelengkan kepala)
jalal = lho kok,kenapa pak dhe?
yai haidar ali = itu permintaan abah mu bagus cilik.
jalal = ( ya alloh bah bah).
yai haidar ali = ketika mau boyong.barulah kakek mu mengunjungi abah mu bersama ndoro habib.waktu itu,kakek mu sering di ajak ikut ngisi pengajian oleh ndoro habib.jadi sekalian mampir di pondoknya romo yai idris ghozali kalau tempat pengajiannya tidak jauh dari situ.
****
ndoro habib = assalammu'alaikum yai idris.
yai idris = wa'alaikum salam warohmatulloh.
yai idrispun merangkul ndoro habib.
ndoro habib = pondok mu tetap tidak berubah setelah sekian tahun lamanya yai idris.
yai idris = ha ha ha....ya begini ini gubugnya orang faqir bib.
ndoro habib = mbok iya jangan begitu.
yai idris = injih bib,bagaimana kabar keluarga panjenengan bib?
ndoro habib = alhamdulillah baik semuanya yai idris.
yai idris = niki wau kiyambakan njih bib?
ndoro habib = ooowwwhhh...ini tadi bersama yai hasyim.
yai idris = yai hasyim sinten kyai ?
ndoro habib = itu lho,cucunya romo yai husein ma'ruf al haj.masih ada hubungan saudara sama abah saya.
yai hasyim = assalammu'alaikum
wa'alaikum salam kyai..jawab kyai idris.ketika kyai idris hendak merangkul yai hasyim.dengan buru buru romo kyai hasyim malah menyalami lalu mencium tangan kyai idris.
yai idris = allohu akbar....jangan begitu kyai( yg langsung mengangkat tangannya yang masih bersalaman dengan tangan yai hasyim.lalu,romo kyai idris mencium tangan romo kyai hasyim ali ).
ndoro habib = hayo masuk ...aku sudah tidak sabar minum kopi sama kangen dengan sambel terongnya )
yai idris = injih monggo ndoro habib ....
lalu,ketiga kyai itupun masuk rumah.tak ketinggalan sopirnya ndoro habib juga ikut serta.sesampai di dalam rumah.yai idris pun mempersilahkan para tamunya untuk duduk.setelah itu,yai idris berpamitan untuk pergi belakang sebentar.mencari menantunya.di dapatinya menantunya sedang membaca kitab di depan kolam ikan di belakang rumahnya.
yai idris = zamrozi baqir.
gus rozi = injih bah.
yai idris = tolong panggilkan kang zidan sekarang juga.suruh bikin kopi sama masak sambel terong buat tamu agung.
gus rozi = memangnya siapa yang datang bah?
yai idris = itu,ndoro habib sama saudaranya romo yai hasyim ali.
gus rozi = bagaimana kalau yang masak saya saja bah?
yai idris = ndoro habib itu sukanya masakan sama buatan kopinya kang zidan.jangan sampai beliau kecewa zamrozi.
gus rozi = injih bah.pangapuntene sanget.
lalu masuklahlah romo kyai idris ke dalam rumahnya.ngobrollah beliau bertiga ini.kadang candaan juga menyertainya.sesekali,ndoro habib cerita tentang hal hal yang lucu yang pernah di alaminya.atau sesekali bercerita tentang masa lalu.sampai,suatu waktu suara yai hasyim membuat semuanya diam untuk menyimak kata kata romo kyai hasyim.
yai hasyim = maaf sebelumnya kyai idris.kalau di izinkan,saya mau meminta salah satu santri ne panjenengan kyai.
yai idris = di sini santri ratusan kyai.jangankan satu,sepuluhpun aku kasih kyai.
yai hasyim = mboten kyai.satu saja sudah cukup.
yai idris = nopo ajenge dipun pundut jadi menantu tho yai hasyim?
yai hasyim = ( tersenyum )
assalammu'alaikum.suara gus zamrozi baqir yang datang sambil membawa kopi, yang di ikuti oleh kang zidan yang membawa nasi serta membawa sambel terong dalam sebuah wadah.kalu,gus zamrozi baqirpun setelah meletakkan kopi.langsung menyalami ndoro habib dan romo yai hasyim ali.tetapi tidak dengan kang zidan.beliau setelah meletakkan nampan langsung menyalami dan mencium tangan romo kyai idris.lalu duduk di dekat romo yai idris,dengan duduk seperti tahiyat awal sambil menundukkan wajahnya.
ndoro habib = aku heran sama santri mu yang satu ini yai idris (menunjuk ke arah kang zidan ).
yai idris = memangnya kenapa bib?
ndoro habib = kok serasa enggan berjabat tangan dengan ku yi.padahal aku kesini sudah beberapa kali.
zidan = ( tersenyum sambil menoleh ke arah romo yai idris ghozali )
yai idris = ( tersenyum sambil menganggukan kepalanya)
lalu,kang zidanpun bangkit dan sungkem sambil mencium tangan ndoro habib.
zidan = maafkan saya ndoro habib.
ndoro habib = jadi,untuk bersalaman dengan ku saja,kamu harus meminta izin gurumu tho kang kang.
kang zidan pun bangkit.sambil tersenyum .lalu dia pun bangkit dan sungkem serta mencium tangan romo kyai hasyim.kyai hasyim,mengelus elus kepala kang zidan yang terbungkus kopyah.lalu,yai hasyim menoleh ke arah yai idris.lalu,yai hasyimpun berucap
yai hasyim = santri yang ini saja yang aku minta kyai.
yai idris = apa kira kira kang zidannya mau tho yai hasyim?
yai hasyimpun masih mengelus elus kepala kang zidan.dengan perlahan,yai hasyimpun berucap
yai hasyim = apakah kamu mau meneruskan perjuangan abah mu ini gus nan ali?
gus rozi = apa ? gus nan ali?
yai idris = gus nan ali?
bersambung

Minggu, 03 September 2017

KETIKA SEORANG GUS KETIKUNG CINTA KSGKC # 21.08



OLEH ma’arif wibowo
Bagi saudara2 kita yang lagi menunaikan ibadah haji.semoga menjadi haji yang mabrur dan kita semua yang belum bisa berangkat haji.semoga di segerakan oleh alloh untuk mengunjungi baitulloh di makkah al mukaromah.bisa hadhir di madinatul munawaroh.menjadi tamu rosululloh.allohumma sholli ‘ala sayidina muhammad wa ‘ala ali sayidina muhammad.
Amin al fatihah
KSGKC # 21 . 08
Nadia = lho kok ...lho kok.ha ha ha.
Wayahe nopo gus?
Gus jalalpun berdiri.menyambut pamannya yang baru datang.yai haidar ali langsung merangkul gus jalal sambil berucap
Yai haidar ali = bagaimana kabar kamu bagus cilik?
Jalal = alhamdulillah pangestu nipun panjenengan yai.sae sedoyo ne.
Yai haidar ali melepaskan pelukannya.mempersilahkan gus jalal untuk duduk.lalu,dengan suara yang sangat berwibawa.romo yai haidar ali bertanya kepada gus jalal
Yai haidar ali = bagaimana kabar abah sama ummi mu bagus cilik?
Jalal = alhamdulillah dalam keadaan baik semuanya kyai.
Yai haidar ali = mbok iya jangan panggil kyai tho bagus cilik.panggil pakdhe saja!
Jalal = injh kyai.
Yai haidar ali = lho,kyai lagi?
Jalal = maaf . injih pak dhe.
Yai haidar ali = begitu khan lebih akrab.
Jalal = injih pak dhe.
Nadia = entar dulu tho bah.pertanyaan nadia belum di jawab.
Jalal = tanya apa tho ndoro?
Nadia = itu wayahe maksudnya apa ?
Jalal = wayahe madang tho ndoro.
Kalau haus ya wayahe minum.kalau mengantuk ya wayahe tidur.kalau lapar iya wayahe madang.
Yai haidar ali = ( tersenyum)
Nadia = itu khan bah.guse kalau jawab asal asalan.ngeselin.
Yai haidar ali = iya pertanyaan kamu ketus begitu.coba tanyanya lebih lembut lagi.
Nadia = injih bah.
guuuusssss
Jalal = daleeeeemmmm ndoro.
Nadia = kenapa hari ini kamu nggak puasa?
Jalal = soalnya tadi pagi aku sudah sarapan ndoro.
Nadia = terus,kenapa tadi pagi kok sarapan?
Jalal = soalnya ,aku nggak puasa ndoro.
Ja’far ali = ha ha ha
Nadia = iiikkkkhhhh....putranya ummi afifah itu memang sangat jengkelin kok.
Jalal = ( tersenyum )
Yai haidar ali = bener bener putrone zidnan ali.
Jalal = memangnya kengeng nopo tho pak dhe?
Yai haidar ali = ummi mu itu lemah lembut,ulet,pengertian,sabar dan qona’ah.sedangkan abah mu itu pemberani,tawadhu’,cerdas,humoris,romantis tetapi ya gregetne.makanya sifat2 abah sama ummi mu sedikit banyak pasti menurun sama kamu.
Jalal = (tersenyum sambil menundukkan wajah)
Nadia = oowwwhhh,jadi kalau begitu nadia juga mirip sama abah njih?
Jalal = orang kamu bukan anaknya pak dhe haidar ali kok ndoro.
Nadia = bah..guse niku lho bah (cemberut)
Yai haidar ali = khan memang abah nggak bisa beranak tho nadia.
hayooo....kok bercanda nggak ngajak2 aku tho? ” tiba tiba bu nyai haidar ali datang.
Budhe” ucap gus jalal sambil berdiri dan menyalami bunyai serta mencium tangan bu nyai haidar ali.
Bu nyai = bagaimana kabar kamu sama abah ummi mu bagus cilik?
Jalal = alhamdulillah sae sedoyone kok budhe.
Yai haidar ali = bibaaaah,tolong buatkan kopi untuk bagus cilik yach?
Jalal = bibah? ( mlongo )
Nadia = bagaimana abah ku gus? So sweet khan?
Jalal = ( tersenyum sambil menundukan wajahnya ).
Bu nyai = lho,bagus cilik nggak puasa hari kamis tho biiii?
Jalal = ( menggeleng gelengkan kepala sambil tersenyum ).
Bu nyai = nadiaaa,hayo bantu ibuk buat kopi untuk bagus cilik?
Nadia = injih buk,tetapi nanti izinkan nadia ikut guse njih buk?
Ja’far ali = memangnya mau ikut kemana tho nadia?
Nadia = mengunjungi ummi afifah mas.nadia kangen sama ummi afifah.boleh ya buk?
Bu nyai = iya,boleh.asal kamu nanti nggak ngrepoti ummi afifah di sana?
Nadia = injih buk.nadia janji nggak bakal ngrepoti ummi afifah kok.
Lalu ,berlalulah bu nyai dan nadia meninggalkan ruang tamu itu menuju dapur.
Yai haidar ali = kamu masih mondok bagus cilik?
Jalal = masih kok pak dhe?
Yai haidar ali = kamu sudah lulus kok masih belum boyong juga tho gus?
Jalal = ( tersenyum ) .nggak tahu pakdhe.rasanya berat banget mau tinggalin pondok.
Ja’far ali = jangan2 ada yang kamu taksir di sana ya?
Jalal = ha ha ha ( sambil menggeleng gelengkan kepala ).
Yai haidar ali = jack.
Ja’far ali = dalem bah.
Yai haidar ali = kamu nanti jam berapa mau jemput bebeb kamu jack?
Ja’far ali = insya alloh bentar lagi bah.
Yai haidar ali = ya sudah.kamu siap siap dulu sana .jangan sampai telat jemputnya.perempuan itu,paling tidak suka dengan kata menunggu.
Ja’far ali = injih bah.
Bagus cilik,ini kapan mau nikah ? anak ku sudah besar lho.
Jalal = do’akan saja aku segera nikah gus jack.
Ja’far ali = ingat kata abah.wanita itu,paling tidak suka dengan kata menunggu.
Jalal = ha ha ha.berani nyumbang berapa memangnya gus jack?
Ja’far ali = biaya KUA aku yang tanggung,gedung,konsumsi sama transport .semua aku yang tanggung.
Jalal = terus.
Ja’far ali = duitnya kamu.
Jalal = ha ha ha
Maka,berjalanlah gus ja’far ali meninggalkan ruang tamu.di situ tinggal romo yai haidar ali sama gus jalal yang masih terlihat bekas2 senyum di bibirnya.
Yai haidar ali = bagus cilik,pak dhe minta maaf jika nadia telah banyak ngrepoti kamu.
Jalal = injih pak dhe.mboten nopo nopo kok.
Yai haidar ali = nadia itu manja.pak dhe yaqin,nadia itu lebih manja sama kamu di banding sama jack.
Jalal = injih pak dhe.bagus ngerti kok.
Yai haidar ali = iya mungkin, karena kamu sama nadia satu sepersusuan.jadi ikatan kakak beradik lebih erat sama kamu.
Jalal = injih pak dhe.
YaI haidar ali = kamu masih ingat khan ? ketika adik mu yang masih berumur 10 bulanan tiba tiba meninggal.membuat ummi mu terpukul,yang membuat budhe mu nggak tega melihat ummi mu larut dalam kesedihannya.pada akhirnya,budhe mu memberikan nadia kepada ummi mu untuk di susui dan dirawat oleh ummi mu.waktu itu,nadia kira kira baru berumur
Jalal = yang lalu biarlah berlalu pak dhe.alhamdulillah,ibuk juga sudah mengikhlaskannya dan belajar untuk menerimanya dengan tabah.
Yai haidar ali = maaf bagus cilik.bukan maksud pak dhe mau menyinggung luka lama.Cuma pak dhe berharap,kamu juga ikut membimbing dan mengawasi nadia.jangan sampai nadia terjerumus salah pergaulan.
Jalal = injih pak dhe.bagus ngerti kok.
Yai haidar ali = bagus cilik.pak dhe sebenarnya mau ngomong serius sama kamu.ini bukan tentang nadia.
Jalal = injih pak dhe.monggo,matur kemawon.
Yai haidar ali = sebelumnya,pak dhe mau tanya.apa kamu sudah punya calon istri yang akan kamu perkenalkan sama abah sama ummi mu untuk di lamar?
Jalal = ( diam termenung tanpa jawab ).
Yai haidar ali = bagus cilik.
Jalal = dalem pak dhe.
Yai haidar ali = hayo jawab.kok malah ngelamun?
Jalal = be be belum kok pak dhe.
Yai haidar ali = ( menatap tajam ke arah gus jalal ).jawaban kamu terasa ragu ragu bagus cilik?
Jalal = dalem merasa terkejut saja sama pertanyaan pak dhe.nyuwun dalem sewu sak derenge.kalau di izinkan ,bolehkah dalem bertanya.kenapa pak dhe bisa bertanya seperti itu?
Romo yai haidar alipun menghela nafas panjang.lalu,dengan suara yang agak berat.beliaupun berkata
Yai haidar ali = karena,kapan hari abah mu telpon.abah mu cerita semuanya sama pak dhe.abah mu sangat berharap,sebenarnya bukan Cuma berharap.tetapi,abah mu kalau boleh memaksa.abah mu ingin memaksa mu untuk menikahi ayu ningrum,cucunya al maghfurloh romo kyai idris ghozali.
Jalal = ( tertunduk tanpa kata ).
Yai haidar ali = tetapi abah mu nggak mau memaksa mu.karena beliau takut,bukan kamu saja yang akan tersiksa bathinnya.tetapi,ayu ningrum juga akan terluka perasaannya.
Jalal = ( tertunduk tanpa kata ).
Yai haidar ali = karena pasti sikap mu akan berbeda dengan orang yang kamu cinta.dengan orang yang terpaksa harus kamu sayang.
Jalal = ( menunduk tanpa kata maupun ekspresi wajah ).
Yai haidar ali = abah mu takut.kamu nggak bisa mencintai dan menyayangi ayu ningrum.jika kamu menikah dengan keterpaksaan.abah mu takut,kalau nanti kamu malah menikah lagi atau malah menceraikan ayu ningrum di tengah2 mahligai pernikahan kaliyan bagus cilik.menjadikan ayu ningrum sebagai janda.
apa kamu tidak tahu bagus cilik?
bahwa janda di masyarakat kita sering di hina,di rendahkan,bahkan hanya di jadikan bahan ejekan.menganggapnya sebagai makhluk tak berharga.murah tanpa kehormatan.padahal sikap seperti itu sangat bertentangan dengan sikap rosululloh.
Jalal = astaghfirullohal ‘adhim.apa aku terlihat seperti itu pak dhe?
Yai haidar ali = pak dhe yaqin kamu nggak akan seperti itu.karena kamu keponakan ku sekaligus putra dari adik ku,zidnan ali.
Jalal = maksud pak dhe?
Romo yai haidar ali menghela nafas panjang.kerutan di wajahnya,kejernihan matanya dan juga kilatan2 senyum di bibirnya.mencerminkan ketinggian ilmu dan bijak dalam menyikapi semua permasalahan.
Yai haidar ali = apa kamu nggak tahu cerita cinta neng humaidah sama abah mu,zidnan ali.
Jalal = apa? neng humaidah ibundanya ayu ningrum ? ( mlongo serasa tak percaya).
Yai haidar ali = ( mengangguk pelan ).
Jalal = alloh karim
Yai haidar ali = abah mu terikat banyak janji sama keluarga besar al maghfurloh romo kyai idris ghozali.abah mu tidak boleh menikah dengan neng humaidah,meskipun abah mu sangat mencintainya.harus membimbing ayu ningrum dan mencarikan jodoh yang terbaik untuknya.makanya,semua biaya ayu ningrum di pondok atau biaya2 yang lain,abah mu yang tanggung semua.itupun,abah mu juga merahasiakannya pada semuanya,termasuk pada ayu ningrum.
Jalal = ( orang macam apa engkau ini bah,betapa berat kehidupan yang harus engkau jalani.engkaupun juga masih tersenyum menghadapi semua ini).
Yai haidar ali = bagus cilik.
Jalal = injih pak dhe.bagus dengar kok pak dhe.terus,kalau abah merahasiakannya.kenapa pak dhe bisa tahu?
Yai haidar ali = karena abah mu dari masa mudanya.curhatnya sama pak dhe.abah mu jarang cerita masalah apapun sama kakek mu,hasyim ali.kamu tahu sendiri khan ? bagaimana marahnya kakek mu jika sampai anggota keluarganya di rendahkan orang tanpa sebab yang jelas.
Jalal = injih pak dhe.bagus ngerti kok.yang bagus ingin tahu.kenapa abah terikat banyak janji dengan keluarga besar al maghfurloh romo kyai idris ghozali?
Yai haidar ali = ceritanya begini bagus cilik.waktu itu,abah mu sudah ikut dalem.ketika masih kecil,neng humaidah di momong sama abah mu sampai umur 7 tahun.setelah 7 tahun,neng humaidah baru di momongkan sama santri putri ndalem.
Jalal = lho kok.nggak sejak kecil saja di momongkan sama santri putri ndalem kemawon tho pak dhe?
Yai haidar ali = realitanya tak semudah teori mu itu bagus cilik.
Jalal = maksud pak dhe ?
Yai haidar ali = begini ceritanya.wakktu neng humaidah baru berumur 2 tahun .dia sakit panas.setiap siang hari maupun malam hari selalu nangis.padahal sudah di bawa ke dokter,tetapi juga nggak berkurang sakitnya.sampai suatu malam,abah mu memberanikan diri matur sama romo kyai idris.
Abah mu matur
**
Zidan = nyuwun dalem sewu kyai.mbok bilih di keparengaken.dalem mau lihat keadaan neng humaidah.dalem nggak tega kalau dengar suara tangis neng humaidah terus menerus.
Yai idris = injih,monggo kang.
Lalu,berjalanlah kang zidan di belakang kyai idris.ketika di depan sebuah kamar.romo kyai idrispun berucap.
Yai idris = jenengan tunggu di sini dulu njih kang?
Zidan = injih kyai.
Lalu,masuklah romo kyai ke dalam kamar yang terdengar suara tangis seorang anak kecil.tak seberapa lama,keluarlah romo kyai idris sambil menggendong putrinya yang masih menangis.lalu,setelah meminta izin romo kyai idris. Memegang kening neng humaidah.kang zidan pun kaget
Zidan = astaghfirullohal ‘adhim .panas banget kyai?
Yai idris = ( menatap sayu ke arah kang zidan )
Zidan = dalem carikan obat kyai.
Setelah berpamitan sama kyai idris.kang zidan pun bergegas meninggalkan tempat itu.dalam beberapa puluh menit.kembalilah kang zidan dengan membawa satu kresek daun.
Yai idris = daun apa itu kang?
Zidan = ini daun cocor bebek kyai.
Yai idris = lho,di pondok sini sepertinya nggak ada tanaman itu niku kang.
Zidan = injih kyai .ini tadi minta kepada warga sekitar kok kyai.
Yai idris = owalah kang kang.mbok ya jangan ngrepoti orang tho kang!
Zidan = mboten kok kyai.malah para warga sini senang bisa membantu kyai dan mendo’akan kesembuhan untuk neng humaidah.
Yai idris = ya sudah .kalau begitu,sampaikan salam terima kasih ku untuk mereka semua kang!
Zidan = injih kyai ,insya alloh besok dalem sampai aken.
Ya sudah kyai,mohon pamit dulu.daun cocor bebeknya dalem cuci dulu.
Lalu,kang zidan pergi menuju ke sumur untuk mencuci beberapa helai daun cocor bebek.menumbuknya lalu menaruhnya pada sehelai kain.tak seberapa lama ,kembali menghampiri romo yai idris yang masih menggendong neng humaidah dengan sisa2 sesenggukan isak tangisnya.sambil tersenyum,kang zidan berucap
Zidan = neng humaidah.hayo gendong kang zidan yuk.
Neng humaidah masih belum mau melepaskan tangannya dari pundak romo kyai idris.
Zidan = ( tersenyum ).hayooo...lihat ini.kang zidan bawa apa? ( sambil menunjukkan sehelai kain kepada neng humaidah ).
Gadis kecil itu hanya menatap sehelai kain itu tanpa berkedip.meski,sesenggukan tangisnya masih tersisa.
Zidan = malam ini.neng humaidah akan jadi pendekar.nanti kain ini di ikatkan di kepalanya neng humaidah.neng humaidah akan menjadi pendekar perempuan yang tak akan tertandingi melawan para penjahat.
Gadis kecil itu tersenyum sedikit.
Zidan = nyuwun dalem sewu kyai.dalem ikatkan ke kepala neng humaidah.
Yai idris = (mengangguk pelan)
Zidan = ( mengikat kain itu di kepala neng humaidah ).bagaimana? dinginkan neng.itu tandanya kekuatan salju milik neng humaidah sudah mulai keluar.hayuk gendong kang zidan.menumpas para penjahat.
Gadis kecil itu mulai melepaskan pelukannya dari pundak romo kyai idris.lalu menyambut uluran kang zidan.setelah menngendong neng humaidah . kang zidanpun berucap
Zidan = dalem aturi istirahat saja kyai.biar neng humaidah saya momong.
Yai idris = injih kang.matur nuwun sanget njih kang.
Zidan = jangan begitu tho kyai.dalem malah pekewuh niki.
Yai idris = titip humaidah injih kang?
Zidan = injih kyai.
**
Malam itu,abah mu momong neng humaidah.menggendongnya sepanjang malam dan mengganti kompresan daun cocor bebek setiap 1.5 jam sekali.kalau neng humaidah minta minum.abah mu juga yang membuatkan susu.kadang juga minta main dakon atau main mainan yang lain.dan setelah neng humaidah sembuh.neng humaidah mau belajarnya Cuma sama abah mu.belajar alif ba ta’ bahkan belajar juz ‘amma. Kalau dulu, metode belajarnya masih dengan turutan.itu juga abah mu yang ngajarin.nanti kalau menjelang shubuh.semua anggota keluarga romo kyai idris semuanya bangun ,tak terkecuali neng humaidah.iya abah mu juga yang masak air buwat mandi neng humaidah.karena kata bu nyai idris,kalau pagi neng humaidahnya hanya mau mandi pakai air hangat.
Jalal = ( ya alloh bah.bisakah aku berjalan seperti mu.berapa banyak hal yang harus engkau lalui sampai engkau benar2 bisa di banggakan dengan sebutan ayah.dan bisakah aku korbankan perasaan ku kepada nabila.untuk mengukir senyum di bibir ayu ningrum )
Teng teng...makanan sudah siap.
Gus jalal terbelalak kaget. melongo menatap neng nadia fauziah yang datang dengan membawa lengser yang berisi dua piring nasi.dua gelas air minum dan secangkir kopi.
Yai haidar ali = hayo di makan dulu bagus cilik.
Nadia = iya gus.ini nadia temenin makan.
Jalal = lho,ndoro nggak puasa?
Nadia = khan nadia lagi udzur bulanan gus.
Jalal = tetapi,aku tadi sudah makan ndoro.
Nadia = pokok e harus makan.
Jalal = ( mlongo memandang nadia ).
Nadia = teng teng...makanan sudah siap.( sambil menyodorkan sebuah piring yang sudah ada kepada gus jalal )
Gus jalalpun menerima piring itu.dia pandangi sayur di piring itu.lalu menoleh ke arah nadia serasa tak percaya.gus jalal berucap
Jalal = rawon?
Nadia = iyach,rawon.
Yai haidar ali = hayuk di makan gus!
Gus jalal tersenyum menganggukan kepala.dadanya serasa sesak dan matanya mulai berkaca kaca.serasa sejuta kesedihan menyergapnya tiba2.lalu tangan kanannya mulai gemetar memegang sendok.setelah membaca basmalah dan sudah nasi yang di sendok itu hampir menyentuh bibirnya.tiba2 terdengarlah suara nadia berkata
Nadia = enak gus?
Jalal = ( memaksa diri untuk tersenyum ).
Nadia = enggak kurang apa gitu?
Yai haidar ali = nadiaaaa..kalau orang lagi makan ,jangan di ajakin ngobrol tho!
Mata yang berkaca kaca itu tak mampu terbendung lagi.deraiannya mulai mengalir walau di tahan oleh gus jalal.dengan sangat lirih,gus jalalpun berucap “ nay.
bersambung

KETIKA SEORANG GUS KETIKUNG CINTA # 21.07

17082017
Di hari kemerdekaan ini.marilah kita berdo’a. semoga para pejuang kemerdekaan.di ampuni semua dosanya oleh alloh.dan di masukkan ke dalam syurgaNYA bi ghoiri hisab.lahum al fatihah.
Dan Indonesia bisa menjadi negeri yang menjadi rujukan negeri2 yang lain.menjadi negeri dengan sejuta ulama,ribuan cendekiawan dan menjadi negeri yang di banggakan oleh rosululloh dengan taburan sholawat cintanya.negeri yang baldatun thoyyibatun warobbun ghofur.amin .al fatihah
KSGKC 21.07
Oleh : ma’arif wibowo
..... = ya sudah,aku tunggu di rumah njih?.assalammu’alaikum .
Jalal = injih ndoro.'alaikumussalam warohmatulloh.
Gus jalalpun memasukkan hp ke saku celananya kembali.diapun berjalan menyusuri jalan di pinggiran pasar itu.diapun membeli 3 kg kelengkeng,4 kg anggur,5 coklat silver queen dan tak ketinggalan 2 kotak ice cream walls kesukaan sang ndoro putri.
Gus jalal pun berjalan kembali ke tempat tongkrongannya.dari kejauhan ,nampak si maeso sudah seyum2 kepada gus jalal. sesampainya di tempat tongkrongan itu.si maeso menepuk pundak gus jalal seraya berucap
Maeso = apa jadi nglamar mbak nabila tho lex?kok beli buah banyak sekali?
Jalal = ( tersenyum )
Mencos = itu buah2an buat siapa lex?
Jalal = ooowwwh....ini buah buat
Bang soprak = buat bapak sama simbok e jelase.
Maeso = ah,nggak mungkin bang.soalnya di situ jalex juga beli ehem ehem.jelase untuk cewek yang paling special di hatinya.
Jalal = apa itu ehem ehem so maeso? Ha ha ha
Maeso = coklat.
Mencos = matane maeso kok weruuuuuuh wae.
Maeso = ya jelas tahu.orang di bungkus pakai kresek bening.
Jalal = kresek warna hitam mahal so.jadi bungkuse yo tipis tipis.
Bang soprak = di taruh di kardus saja lex.entar kalau sampai mbrojol di jalan eman eman lex.bentar,tak carikan kardus.(lalu bergegas meninggalkan tempat itu).
Jalal = injih bang.matur nuwun sanget.
Mencos = memang beli buat siapa lex?
Jalal = buat ndoro putri bang.
Maeso = cantik nggak lex?
Gus jalal Cuma tersenyum.lalu mengambil hp dari saku celananya. membuka galery foto di hp nya.dari gerakan jemarinya.dia sedang mencari sebuah album . diapun tersenyum ketika menemukan album si ndoro putri.dengan sentuhan perlahan.maka tampilah beberapa photo seorang gadis yang sangat cantik dengan balutan jilbabnya.lalu gus jalal pun menujukan photo itu ke arah maeso.maeso Cuma bisa mlongo(dlongop).gimana so maeso? “ucap gus jalal.
Maeso = ( Cuma diam tanpa jawab ).
Jalal = bagaimana so?(sambil menepuk pundak si maeso dengan tangan kirinya).
Maeso = itu orang apa bidadari lex?
Mencos = pengen .....pengen...ha ha ha
Maeso = lha uuuuuuuuuuuuuayu eg.
Jalal = ya orang tho so.
Maeso = kamu kok oleh bekakas apik koyok ngono kuwi tho lex.teko ngendi?
Jalex = iki kudu kuat wiridane so.
Maeso = terus wiridane apa itu lex?
Jalex = wiridane entar kapan2 tak ajari.Cuma bacanya sehabis sholat 5 waktu.
Mencos = halaaaah.dapurane maeso kok sampai sholat.wudhu saja kapan hari masih keliru.habis basuh wajah langsung basuh kaki.
Jalal = ha ha ha.
Maeso = iyo karep ku tak persingkat tempone.ben cepet.
Jalal = gundul mu.
Maeso = lho,bentar tho lex.kamu memangnya pernah mondok?
Jalal = ya pernah tho.
Maeso = mondok di mana lex?
Jalal = pondok romadhon.
Maeso = hahaha.....aku iya pernah mondok kalau Cuma pondok romadhon.pas masih sekolah dulu.
Mencos = wong sekolah mu nggak niyat wae so maeso.
Maeso = mangkane kumpulane yo sama orang nggak jelas seperti bang mencos.
Jalal = ha ha ha.
Terlihat bang soprak datang membawa kardus dan seutas tali rafia.tanpa basa basi.bang soprak langsung memasukan buah ,ice cream dan coklat ke dalam kardus.tetapi,belumlah di masukan semuanya.bang soprakpun di tahan sama gus jalal.
Jalal = anggurnya di tinggal saja bang.
Bang soprak = kenapa memangnya lex?
Maeso = bang soprak kok nggak paham.maksudnya jalex,itu anggur buat kita2 bang.
Jalal = ( tersenyum )
Bang soprak = ini besok yang jadi mertuanya jalex pasti beruntung banget.jelas beneh sama mertuane.
Jalal = amin ya robb.
Maeso = biyuh,langsung di amini.
Jalal = do’anya orang teraniaya itu langsung di sembadani sama yang ngecat lombok so.
Maeso = wkkkkk....hahaha
Bang soprak = asem tenan kok jalex iki.
Jalal = maaf bang soprak.bercanda tadi.
Ketika semuanya sudah masuk.bang soprakpun mengikat kardus itu dengan tali rafia.lalu mengangkatnya dan menaruhnya di atas jok motor gus jalal.dan tak lupa mengikatnya dengan tali rafia.ketika semuanya sudah selesai.bang soprak pun menoleh ke arah gus jalal sambil tersenyum.wes beres lex”ucapnya.
Jalal = matur nuwun sanget bang.
Bang soprak = tetapi ojo lali rokok e.
Maeso = hahaha.....pantesan sregep
Gus jalapun tersenyum.lalu mengambil rokok di saku celananya sebelah kanan.lalu menyodorkan rokok itu ke arah bang soprak.bang soprak pun membuka bungkus rokok yang masih tersegel itu dan mengambil sebatang saja.lalu menyerahkan sisanya kepada gus jalal.tetapi di tolak oleh gus jalal.
Jalal = bawa saja semuanya bang. aku masih ada kok bang.
Bang soprak = kamu itu anak e wong sugih yo lex.rokok mu mahal2.rokok ini per bungkusnya 17 ribu lho.
Jalal = anak e wong urip bang.
Mencos = hahaha.....wes mboh kok jalex iki.
Jalal = ya sudah semuanya.aku tinggal dulu.
Mencos = okrek lex....hati2 lex.
Maeso = lex,tanyakan sama ndoro putri.masih punya saudara cewek yang jomblo apa tidak lex?
Mencos = ojo lex.wong maeso kuwi mendhemi kok.
Jalal = ha ha ha
Lalu gus jalal pun memakai helm dan menaiki sepeda motornya.setelah dia nyalakan diapun mengacungkan jari jempol,telunjuk dan kelingking secara bersaman.dan di balas juga oleh bang mencos dan teman2nya.gus jalalpun meninggalkan tempat itu dengan .melesak lepas menyusuri jalanan dan akhirnya menghilang di ujung jalan.
Mencos = kamu curiga apa tidak prak sama jalex?
Bang soprak = curiga masalah apa cos?
Mencos = jalex itu bukan orang sembarangan.auranya ,karismatiknya jian nyungkani.
Bang soprak = mungkin itu perasaan mu saja cos.
Mencos = apa iya prak? Soale dulu pernah ngomong yang tak bisa aku lupakan sampai sekarang prak?
Maeso = ngomong soal wirid?
Mencos = kamu itu sing mbok pikirne lak babon wae so maeso.
Bang soprak = wwwkkkkk......opo wes kaceren tenan tho so?
Maeso = wes ,aku pulang saja.aku di buat kalah2an terus kok.
Bang soprak = sik tho,nanti pulang bareng aku.aku Cuma ingin tahu apa yang di bilang jalex sama mencos.kok kelihatannya isi omongannya berat banget.
Mencos = jalex pernah bilang begini prak “ opo yo arep nakal terus sampek tuwek tho bang “.
Semuanya mendadak bisu tanpa jawab.keadaan semakin hening.hanya desir2 angin yang mulai berpadu dengan kehangatan mentari yang mulai meninggi.lalu lalang orang dan deru suara kendaraan mengalunkan sebuah orkestra alam.menyaksikan waktu yang mulai berlalu bersama matahari yang memata matai hari.
Sedangkan, di jalanan sana.sang pengendara RX KING sedang asyik menikmati perjalanannya.siapa lagi kalau bukan gus jalal.mulutnya sedang sibuk dleming sendirian .” ancen nikmat kok, naik kendaraan sambil nderes .ora ono sing ganggu“ ucap bathin gus jalal.
Singkat cerita.tibalah gus jalal di sebuah pondok yang lumayan besar.dia berhenti di depan gerbang pondok itu dan tersenyum.lalu,gus jalal pun meneruskan perjalanannya.tepat ,di ujung batas pagar depan pondok itu gus jalalpun membelokan motornya ke kiri menyusuri jalanan kecil yang berada di samping pondok.baru beberapa ratus meter saja gus jalal pun berhenti.lalu menuntun motornya memasuki gang sempit.dan terus memasuki area dalem pesantren.tiba2 terdengar suara “ STOP’ yang menghentikan langkah gus jalal.ketika gus jalal menoleh .ternyata ada dua orang santri yang berada di situ.
Gus jalal pun menurunkan standar samping motornya,membuka helm .dengan tersenyum gus jalalpun mengucap salam
Jalal = assalammu’alaikum.
Santri1 = wa’alaikum salam .maaf kang,sepertinya Anda bukan santri sini.
Jalal = injih gus.
Santri1 = terus,ada keperluan apa kok berani beraninya memasuki kompleks dalem?
Jalal = ini gus.mau nganterin pesanannya buah neng nadia fauziah.putri nipun romo kyai haidar ali.
Santri1 = ooowwwwhhhh...kurir tho?
Jalal = injih gus.
Santri2 = iya maaf ya mas.alangkah baiknya mas tadi lewat gerbang depan.nanti mas bisa tunggu di kantor pengurus mas.bukan nyelonong masuk seperti ini.
Jalal = injih gus.maaf.kalau begitu aku tak balik lagi .tak lewat pintu depan mawon.
Santri2 = begitu khan lebih sopan.
Jalal = injih gus.maaf.
gus jalalpun berniat memutar balik lagi.tetapi di tahan oleh santri yang satunya.
Santri 1 = nggak usah mas.
Jalal = injih gus.
Santri 1 itupun berbisik pelan kepada santri 2 .meski bisikan itu terdengar oleh gus jalal.
Santri 1 = wong anyar kok yo arep mbok garap tho kang kang?
Santri 2 = iyo karep ku,besok2 biar nggak di ulangi lagi.
Santri 1 = yowes,sekarang aku atau kamu yang matur sama abah yai?
Santri 2 = kamu wae kang.isuk mau aku tas di dukani abah yai gara2 tangi kawanen.
Santri 1 = hahaha ....yowes lak ngono.
Lalu santri 1 itupun bergegas menuju komplek ndalem.dan memasuki halaman sebuah rumah yang masih bernuansa kental dengan ukiran2 jawanya.setibanya di rumah itu.santri itupun mengucap salam
Santri 1 = Assalammu’alaikum.
Wa’alaikum salam.terdengar jawaban salam dari dalam rumah. ketika pintu itu terbuka.terlihatlah seorang laki laki bersarung dan berkopyah hitam.di mana kopyah hitamnya Cuma di jambulkan di atas kepalanya.sehingga rambut depannya kelihatan.lalu ,santri itupun bersalaman dan mencium tangan laki laki itu,dengan rasa keheranan.laki2 itupun bertanya “ ada keperluan apa njih kang?
Santri 1 = pangapuntene sanget gus ja’far,sampun ganggu wekdalipun panjenengan?
Ja’far = injih kang.mboten nopo2 kok.memangnya ada apa tho kang?
Santri 1 = itu gus.ada kurir yang mau mengantarkan pesanannya neng nadia.
Ja,far = lho,nadia pesan apa memangnya?
Santri 1 = wah,saya juga nggak tahu niku gus?
Ja’far = ya sudah ,tak tanya e neng nadia dulu kang.
Santri = injih gus.
Lalu, gus ja’far ali masuk ke dalam rumah dan memanggil nadia.
Ja’far = nadia....nadia....
Muncullah dari dalam kamar seorang gadis dengan binar matanya yang bekilau.sunggingan senyum dengan kumis tipis di atas bibirnya membuatnya semakin elok.mengenakan jilbab warna pink dengan kaos lengan panjang warna putih membuatnya semakin cantik.lalu gadis itupun menjawab “ iya mas ja’far.
Ja’far = ha ha ha.....tumben macak nduk.
Nadia = khan mau ketemu sama seseorang?
Ja’far = kurir?
Nadia = maksudnya mas ja’far?
Ja’far = kamu pesan apa tho nadia.kok sampai ada kurir kesini nganterin pesanan kamu?
Nadia = jadi yang datang Cuma kurir?
Ja’far = lha terus siapa memangnya kalau bukan kurir?
Nadia tak menjawab.malah masuk lagi lalu menutup pintu kamarnya.owalah gus gus...kamu tak tunggu2.aku sudah dandan dari tadi.biar kamu tahu kalau sudah berubah.sudah besar enggak seperti nadia yang dulu gus.tetapi engkau malah menyuruh seorang kurir untuk datang kesini.aku kecewa gus” ucap hati neng nadia.
Sedangkan gus ja’far menemui santri 1 seraya berucap.
Ja’far = ya sudah kang.suruh kesini saja kurir itu!
Santri 1 = apa saya ambil saja pesanannya gus.
Ja’far = jangan kang.kirang prayogo.
Santri 1 = injih gus.bila begitu .tak panggile dulu kurir itu gus.
Ja’far = injih kang.
Santri 1 = assalammu’alaikum.
Ja’far = wa’alaikum salam.
Santri itupun bergegas meninggalkan rumah itu.tak seberapa lama, kembalillah santri itu dengan seseorang yang lagi menuntun motor dengan memakai helm.gus ja’far,Cuma tersenyum melihat hal itu dari kejauhan.meski dia juga tidak tahu siapa orang yang memakai helm itu.ketika tiba di rumah itu .gus jalal memarkir motornya .sedangkan dia melirik ke arah santri yang sedang bicara sama gus ja’far ali.
Gus jalal malah tidak melepas helm itu.dirinya malah berusaha melepas simpul2 tali rafia yang mengikat kardus itu dengan sangat perlahan.dan ketika dia melihat kang santri 1 itu sudah pergi.baru gus jalal melepas helemnya.sambil tersenyum dia pun mengucap salam” assalammu’alaikum gus jack.
Ja’far = wa’ala.....( mlongo melihat orang di depannya itu.lalu diapun mlanjutkan balasan salamnya tadi)wa’alaikum salam.
Gus jalalpun menghampiri gus ja’far .ketika gus jalal mengulurkan tangannya untuk bersalaman.gus ja’far ali malah memeluk gus jalal dengan sangat erat.lalu,gus jalalpun berucap.
Jalal = sampun sampun gus.nanti kalau ada santri yang lihat bisa salah paham.
Ja’far = opo nggak kangen sama aku.sampek nggak mau aku peluk?
Jalal = bukane enggak mau.tetapi ambu mu kecut gus.
Ja’far = ha ha ha....asem ( sambil melepaskan pelukannya )
Jalal = lha iyo....asem iku kecut.
Ja’far = ha ha ha....dos pundi kabare gus?
Jalal = alhamdulillah,baik kok gus.jenengan dos pundi kabare?
Ja’far = alhamdulillah,baik juga.ayo masuk gus?
Jalal = bentar gus,tak ambile pesanane ndoro putri.
Ja’far = memang nadia pesan apa saja kok sampai di bungkus kardus?
Jalal = biasa gus,cewek.
Ja’far = boneka?
Jalal = (menggeleng gelengkan kepalanya sambil tersenyum)
Ja’far = terus apa?
Jalal = cewek itu mintanya biasanya nggak jauh dari 3 benda.boneka ,coklat dan ice cream.
Ja’far = hahaha.....nadia nadia...
Lalu gus jalalpun mengambil kardus itu dan memasuki rumah itu bersama gus ja’far ali.di dalam rumah, gus ja’far berjalan menuju kamar neng nadia yang di ikuti oleh gus jalal.lalu ,gus ja’far mengetuk pintu kamar nadia sambil berucap
Ja’far = nadia.ini pesanan kamu sudah datang lho.
Nadia = taruh di kulkas saja mas(jawab neng nadia dari dalam kamar).
Ja’far = apa kamu nggak mau kasih ucapan terima kasih dulu sama kurirnya?
Nadia = iya terima kasih..tolong mas ja’far sampein sama kurirnya.
Ja’far = terus kurinya bagaimana nadia?
Nadia = iya di suruh pulang tho.masak mau di suruh nginep di sini.
Ja’far = ya sudah kalau begitu.
Bagus cilik,kamu di suruh pulang saja sama nadia.
Jalal = injih gus jack.nderek aken.
Mendengar suara gus jalal.neng nadia fauziah pun buru2 membuka pintu kamarnya.ketika mendapati gus jalal berada di situ.neng nadia pun menghampiri gus jalal dan mencubit pipi gus jalal dengan sangat kuatnya.
Jalal = aduh duh duh duh duh duh....(tangan gus jalal memegang kedua tangan neng nadia untuk melepaskan cubitan itu).
Nadia = iiiiikkkhhhh.....jengkelno.
Jalal = sakit ndoro.....( terlihat gus jalal meringis kesakitan)
Nadia = salahnya kok.
Jalal = salah aku apa ndoro?
Nadia = iiiiiiiiikkkkkkkhhhhh ( mencubit lengan kiri gus jalal ).
Jalal = aduh duh duh duuuuuhhhh ....ampun ndoro.
Nadia = sudah salah masih nggak merasa bersalah?
Jalal = iya ...aku salah...maaf ndoro.
Ja’far = ha ha ha.....kok wes nyerah ?
Jalal = ssssssstttttt....ben cepet urusane.
Ja’far = ha ha ha.
Nadia = hayo mulai lagi.tak cubit lagi lho nanti.
Jalal = ampun ndoro.
Sudah sudah .....hayo kita duduk dulu.ucap gus ja’far sambil mengajak nadia dan gus jalal menuju ruang tamu.ketika gus ja’far sudah duduk.gus jalal malah membuka kardus itu dan mengeluarkan isinya .
Jalal = ini coklatnya ndoro.ini ice creamnya dan ini kelengkengnya.
Nadia = ( tersenyum ).
Jalal = bilang apa?
Nadia = terima kasih banyak gus.
Jalal = pinteeeerrrrrr( sambil mengelus kepala nadia).
Nadia = ( tersenyum)
Jalal = gus jack.mbak teng pundi?
Ja’far = lagi ngajar gus?
Jalal = terus.pak dhe sama budhe kemana?
Ja’far = mungkin masih sibuk di belakang.aku panggilin gus.
Jalal = mboten usah gus jack.nanti khan juga masih ada waktu.
Ja’far = masih mondok gus?
Jalal = iya gus...sambil bantu2 mbah yai di sana.
Ja’far = kalau saran aku .wes dang nikah saja gus.biar lebih jelas kamunya dalam menjalani kehidupan ini.
Jalal = bentar tho.kok tiba tiba mgomongin nikah lho.
Ja’far = gini lho gus.aku sering di telpon sama gus2 yang lain.katanya kamu sulit di hubungi.sulit juga di ajak kumpulan sama para gus.
Jalal = (tersenyum).terus apa hubungannya sama nikah tho gus jack?
Ja’far = kalau kamu sudah nikah,khan lebih terarah arah hidup mu tho gus.menciptakan keluarga yang sakinah mawadah warohmah.bisa lebih fokus nerusin perjuangan kakek kita.mbah hasyim ali,untuk hidmah marang umat.istilahe,kalau sudah punya keluarga. urip mu ora mung grudak gruduk thok.
Nadia = apa nadia kenalin sama ustadzahnya nadia.cantik,baik orangnya.Cuma beberapa akhir ini sering uring uringan.kata teman2 nadia.kalau cewek suka uring uringan ,biasanya minta cepet di nikahin.
Jalal = apa yang ngomong juga termasuk kategori itu? ( tersenyum sambil melirik ke arah nadia ).
Nadia = iiiiiiiiikkkkkkkhhhhhh ( mencubit lengan kiri gus jalal dengan kuatnya).
Jalal = aduh duh duh duh duuuuuuh.sakit ndoro.
Nadia = salahnya ,ngeselin.
Jalal = pripun niki gus jack?aku di tato terus sama ndoro putri sampai gosong gosong ini lho?
Ja’far = ( tersenyum).
Nadia = ngadu ngadu sama mas ja’far.
Jalal = tak kasih tahu ndoro.jadi cewek itu jangan galak galak apalagi cerewet.
Ja’far = emangnya kenapa gus?
Jalal = hidungnya bisa jadi pesek .
Ja’far = hahaha.
Nadia = iiiiiikkkkkkkhhhhhhh.( mencubit lengan kiri gus jalal)
Jalal = aduh duh duh duh duh duuuuuuuhhhhhhh.aku kok dianiaya terus tho ndoro?
Nadia = salahnya ,do’ain nadia pesek kok.
Jalal = ini ilmiah kok.
Ja’far = ilmiahnya darimana tho guus gus?( geleng2 kepala).
Jalal = ketika cewek itu cerewet.
tra tak tak tak tak tak.....
Maka,otot otot yang ada di hidung itu secara otomatis akan tertarik oleh gerakan mulut.
Maka,makin cerewet dirinya.makin pesek hidungnya.
Makanya,rata rata wong sing cerewet itu hidungnya pesek pesek.
Ja’far = wwwkkkkkkk.....ha ha ha.
Nadia = iiiiiikkkkkkkhhhh ...
Mencoba mencubit lengan gus jalal.tetapi,dengan cepat gus jala menangkap tangan neng nadia fauziah.seraya berkata
Jalal = tetapi , untuk ndoro putri mboten kok.malah tambah mancung kok.
ja’far = mancung?
Jalal = ( berbisik ke telinga gus ja’far ali) mancung mulutnya alias nyaprut.soale kebanyakan mecucu.
Ja’far = wkkkk...ha ha ha....hadeh gus gus.
Nadia = hayo ngomongin nadia ya?
Jalal = eh,mboten pareng su’udhon ngaten tho ndoro.
Nadia = terus?
Jalal = tetapi besok besok yang jadi suami kamu insya alloh jadi waliyuloh kok ndoro.
Ja’far = kenapa kamu bisa seyaqin itu gus gus?
Jalal = gus jack ingat kisah wali besar.syech abdurrahman bajal haban hadromaut, yaman?
Ja’far = hmmmm...aku agak lupa gus.
Jalal = itu lho.beliau jadi wali besar dan jadi sayyidul karomah gara2 istrinya.
Nadia = kok bisa gus?
Jalal = soale “ duwe bojo cerewet apalagi galak.bisa dadekne keramat.
Duwe bojo sabar , dadek ne keramut”.
Ja’far = ha ha ha ....owalah gus gus.ada2 saja.
Nadia = iiiikkkkkkhhhhh
Jalal = eits,menangkap tangan neng nadia.
Nadia = jenengan niku nyebelin kok.
Jalal = mboten ndoro.aku itu orangnya polos,lucu dan lugu banget kok.
Nadia = eeeeehhhhh,nggak boleh memuji diri sendiri gus.
Dengan tersenyum , gus jalal pun melepaskan tangan neng nadia.diapun membuka keresek yang membukus kelengkeng.dengan perlahan,gus jalalpun mengambil dan mengupas kulit kelengkeng itu.setelah membaca basmalah.gus jalalpun memakan buah kelengkeng itu.masya alloh ,manise ucap gus jalal.
Gus ja’far ali dan neng nadia Cuma melongo melihat kejadian itu.tiba2,neng nadiapun berteriak
Nadia = abaaaahhhh......baaahhh.....abaaaaahhh.guse bah,guse.
Ada apa tho nadia kok triak triak?
sahut romo yai haidar ali memasuki ruang tamu itu.
Nadia = guse bah ...itu lihat, guse bah.guse nggak puasa.
Jalal = aku wayahe kok.
Bersambung.